SITUMEANG, SANTO FRANSISKUS (2016) TINJAUAN PENUNDAAN EKSEKUSI PIDANA MATI KASUS TINDAK PIDANA NARKOTIKA DENGAN TERPIDANA MARY JANE FIESTA VELOSA. Other thesis, Fakultas Hukum dan Komunikasi UNIKA Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
10.20.0057 Santo Fransiskus Situmeang COVER.pdf Download (756kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
10.20.0057 Santo Fransiskus Situmeang BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) |
||
Text (BAB II)
10.20.0057 Santo Fransiskus Situmeang BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB) |
||
Text (BAB III)
10.20.0057 Santo Fransiskus Situmeang BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB) |
||
Text (BAB IV)
10.20.0057 Santo Fransiskus Situmeang BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (122kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10.20.0057 Santo Fransiskus Situmeang DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (176kB) | Preview |
|
Text (LAMPIRAN)
10.20.0057 Santo Fransiskus Situmeang LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (777kB) |
Abstract
Skripsi berjudul “TINJAUAN PENUNDAAN EKSEKUSI PIDANA MATI KASUS TINDAK PIDANA NARKOTIKA DENGAN TERPIDANA MARY JANE FIESTA VELOSA” ini ditulis dengan tujuan mengetahui dasar hukum penundaan eksekusi pidana mati tindak pidana narkotika dengan terpidana Mary Jane Fiesta Velosa serta mengetahui pertimbangan hukum dan pertimbangan sosio politis yang mempengaruhi eksekutor menunda eksekusi mati tindak pidana narkotika dengan terpidana Mary Jane Fiesta Velosa. Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika terdapat pasal yang mengatur hukuman bagi para pengedar dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup. Pada tahun 2010 seorang bernama Mary Jane Fiesta Velosa tertangkap di Bandara Yogyakarta dengan membawa 2,6 Kg heroin dengan itu terdakwa di pidana dengan hukuman mati. Pada tahun 2015 akan dilakukan eksekusi mati pada Mary Jane Fiesta Velosa dan kepada 8 orang terpidana narkotika lainnya. Namun di saat detik-detik akhir, pihak Jaksa Agung melakukan penundaan eksekusi via telepon kepada jaksa eksekutor dengan alasan Filipina membutuhkan Mary Jane Fiesta Velosa untuk kesaksian atas kasus human trafficking. Metode pendekatan yang dipilih dalam penulisan ini adalah metode kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan wawancara mendalam dengan nara sumber dan data sekunder yakni dengan mempelajari berkas putusan, peraturan perundang-undangan dan literatur. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law |
Divisions: | Faculty of Law and Communication |
Depositing User: | Mr Ign. Setya Dwiana |
Date Deposited: | 30 Mar 2017 06:21 |
Last Modified: | 18 Jan 2023 02:36 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/13096 |
Actions (login required)
View Item |