Pamungkas, Antonius Yulianto Djoko (2005) ABSORPSI KIO3 DARIGARAM BERIODIUM SELAMA PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN : PENGARUH TIGA PERLAKUAN PENGAWETAN DAN LAMA PEREBUSAN. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA.
|
Text (COVER)
00.70.0080 Antonius YD Pamungkas COVER.pdf Download (338kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
00.70.0080 Antonius YD Pamungkas BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (814kB) |
||
Text (BAB II)
00.70.0080 Antonius YD Pamungkas BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (252kB) |
||
Text (BAB III)
00.70.0080 Antonius YD Pamungkas BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (384kB) |
||
Text (BAB IV)
00.70.0080 Antonius YD Pamungkas BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (521kB) |
||
Text (BAB V)
00.70.0080 Antonius YD Pamungkas BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (61kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
00.70.0080 Antonius YD Pamungkas DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
00.70.0080 Antonius YD Pamungkas LAMPIRAN.pdf Download (818kB) | Preview |
Abstract
Iodium merupakan jenis elemen mineral mikro essensial bagi kesehatan manusia. Kebutuhan asupan iodine pada tubuh manusia adalah 150 - 200 ppm per hari, jika asupan iodine kurang, maka dapat mengakibatkan gangguan metabolisme dan fungsi organ. Saat ini zat iodium telah banyak difortifikasikan pada garam dapur. Selama proses pengasinan telur dengan garam dapur akan terjadi penetrasi kandungan NaCl dan KIO3 ke da/am telur. Penelitian ini bertujuan mengelahui pengaruh kandungan KlOj pada garam beriodium selama pembuatan telur asin, serta mengelahui pengaruh perlakuan perendaman dan lama perebusan terhadap K/()3 pada telur asin. Penelitian ini nienggunakan 3 perlakuan yaitu dengan larutan garam 26% (perlakuan 1), pemeraman dalam garam : bata : abu (1:1:1) (perlakuan 2) dan larutan kapur : garam (10:1) (perlakuan 3). Dari hasil penelitian, kandungan yodium pada bagian putih telur dengan tiga perlakuan tersebut secara herurulan yaitu 13,55 ppm, 1.21 ppm dan 0.52 ppm; sementara pada bagian kuning telur yaitu sebesar 9.38 ppm, 6.76 ppm dan 3.96 ppm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perendaman dengan larutan garam 26% memiliki kandungan iodium yang paling tinggi. Lama perebusan selama 5 menit menyebabkan penurunan kandungan iodium sebanyak 22.8 ppm pada bagian kuning telur dan 5.67 ppm pada bagian putih telur. Proses perebusan selama 10 menit menyebabkan hilangnya kandungan iodium pada bagian kuning telur, sementara pada bagian putih telur masih terdapat kandungan iodium sebesar 0,62 ppm. Hal ini disebabkan karena jumlah iodine alami pada telur sangat sedikit yaitu 0,002 ppm bahan, si/at tidak stabil oleh panas dan mudah hilang selama proses pengolahan. Konsentrasi iodat dan lama perendaman berpengaruh nyata pada iodat yang teradsorbsi, sedangkan lama dan tinggi suhu perebusan juga perbengaruh nyata pada iodat yang akan terlepas dari telur.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mr Ign. Setya Dwiana |
Date Deposited: | 02 Feb 2017 01:43 |
Last Modified: | 02 Feb 2017 01:43 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/12335 |
Actions (login required)
View Item |