WIBOWO, BUDI ARIANTO (1998) ANALISIS TANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP OBAT GENERIK (MENGGUNAKAN ANALISA KOMUNIKASI MODEL AIDA DAN ANALISA KEPUASAN KONSUMEN). Other thesis, Prodi Manajemen Unika Soegijapranata.
|
Text (COVER)
94.30.1802 Budi Arianto Wibowo COVER.pdf Download (288kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
94.30.1802 Budi Arianto Wibowo BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) |
||
Text (BAB II avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
94.30.1802 Budi Arianto Wibowo BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (251kB) |
||
Text (BAB III avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
94.30.1802 Budi Arianto Wibowo BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (137kB) |
||
Text (BAB IV avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
94.30.1802 Budi Arianto Wibowo BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (372kB) |
||
Text (BAB V)
94.30.1802 Budi Arianto Wibowo BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (90kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
94.30.1802 Budi Arianto Wibowo DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
94.30.1802 Budi Arianto Wibowo LAMPIRAN.pdf Download (257kB) | Preview |
Abstract
Indonesia merupakan negara berkembang dengan tingkat populasi yang besar. Dengan jumlah penduduknY8 lebih dari 196,9 juta jiwa dan tingkat pertumbuhan rata- rata 1,6% per tahuo menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial yang cukup luas bagi berbagai maoam produk perus ahaan . Pembangunan yang dilaksanakan dengan pesat di segaia bidang bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia. Saat ini. Indonesia sedang sibuk mengadakan perbaikan perekonomian sebagai akibat krisis moneter yang terjadi sejak bulan Juli 1997 . Dampak krisis tersebut begitu basar sehingga hampir berbagai maoam perusahaan/ indust'ri lI.engalami masa suran. Tetapi bangsa Indon esia tidak boleh terpaku begitu saja menghadapi keadaa~i~. bangsa Indonesia harus bangkit mempersiapkan dir' u _a memasuki. ekonomi g~obal yang mengandalkan ~e-ku-a aSB lIPS ag1 dengan d 1berlakukannya perdaga'11g"an bebas di --;elur-u ' dunia pada abad ke-21 yang akanAa'thng . L ~ Jadi dit~.r-ah situ . -k.o~mi yang berfluktuasi, antara lain di ndai d~FI. an merosot~a sec , tajall nilai mata uang r -ahtingkat pe rtumbuban ~ ek\ o~i minus, terjadinya n'flasi ang t ill@ i, dan m~:ing!N a ju~lah angka pe ~ggura. ~aka BeK or perind~stria n harus berbenah I~li ~Ituk mempertis.'liki llsaha ya'" ~a bersiap memasuki pa tr -.9u ia. karens '- han.,. produ yan~b e rkualitas denga ~arg bersainS an an be -taha D e~ i kian pula beria u bag~ ma sin~masing ~ ndu str yan t erliba t didalamnya terut m8 indus ~~ alaa negeri harus menyesuaikan d ir i ~ngan tiantana.n ters -obut. I ) Indust' ~ar~as1 merupakan sa12h satu gian dari sektor perfp' us~an yan~ 8m~liki Bmpak)):oSial dan ekononi yan1&: eukup besat ai.!- ma yaraka lingkungan industri. pe~ k. per sanaan e~lanan lain sebagainya. Teruta'i1t. ag'l dengan terjadinya ,.risis moneter maka harga obat- batan aiengalami p~ngk tan yangt eukup hesar. hal ini d~~e ~ karen a .hpp-i OX bahan baku obat masih harus ita' po~dar ~uar negeri. padahal kemampuan daya beli ~asyar ~I~don es i a mengal a~ i penu runan. Hemperhatikan nilai strategis dan daya tangkar sosia1 ekonomi yang eukup besar tersebut terutama karena keseri-usan dari permerintah dalam memaeu mengembangkan kemampuan uemproduksi ohat-obatan dengan kandungan lokal yang tinggi, maka .pemerintah perlu mendorong dan men gembangkan sektor industri faruasi Indonesia. Dewasa ini. jumlah perusahaan farmasi meningkat dengan cepat demikian juga produk-produk yang dihasilkannya. Akibatnya dari banyaknya produk farmasi yang beredar di tangah masyarakat. baik dalam ragam bentuk, rasa. haria, kualitas, jumlah, merek. dan jenis obat. menjadikan konsumen bingung untuk meni1ih dan membelinya. Disamping itu, persaingan yang muneul sangat ketat karen a v masing-masing perusahaan mencoba untuk merebut pangsa pasar yang semaksimal mungkin. Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya maka perusahaan berusaha menghasilkan produk yang dapat diterima pasar. Semua keadaan diatas memperlihatkan adanya persaingan yana ketat dalam suatu lingkungan bisnis. Dalam industri farmasi. jenis obat-obatan yang dijual di apotik dapat dibedakan nenjadi : 1. Gbat paten merupakan obat nama dagang dan menggunakan nama yang merupakan milik produsen obat yang bersangkutan. Contoh : Novalgin dan Piralgin (obat penahan rasa sakit) . 2. Gbat generik sebetulnya merupakan obat jadi terdaftar yang menggunakan nama generik, yaitu nama tunggal dari International Nonproprietary Names (INN ). nama kombinasi dari obat esensial nama laziu yang sering dipakai (bukan sen). Contoh : ~~~~~sakit). Jenis p di I ndonesia telah C UkU"P~m~l~~:~;,.~ t yang telah olahzaitm ydaniagl , ~:::~:;~~~:a~r ~i~~~~i.;:~:~ adata laEh sejnesniiasl Nasional ( d;.ke't'Lh<~. si~'Ll\'J'i(,a ,.a.il,'bi litas-nya. generik dengan l ebih Hal s en obat -'t;~:~';i juga tidak ap~<n,'a obat yang " ~~~.~ingkan h jauh produdari l ain itu l u dilakukan oleh , p,,;ten, karena industri ~ ;!j~i~ij~~~~f~~i~~~ kegiatan p pemerintah (dalam hal ini Walaupun paten. tetapi mutu ataupun terj amin dan 5ama seperti mutu dan khasiat yang s ama d i t erapkannya CPOS (Cara Pembuatan Obat yang Baik). yaitu suatu bentuk standart mutu yang ketat dari pemerintah. Pemasyarakatan penggunaan obat generik telah dimulai s ejak tahun 1989 lalu ( Pharos, No.5: 9). tetapi tampaknya masih ban yak kalangan masyarakat yang belum tahu benar tentang apa sebenarnya obat generik. Sehagian masyarakat masih nempunyai pangetahuan yang sedikit ten tang obat generik. sehingga justru menimbulkan tanggapan yang salah/ negatif ten tang obat generik. Masyarakat mempunyai anggapan bahwa obat g enerik yang harganya jauh lebih murah di anggap mempunyai mutu dan khas i at lebih rendah daripada obat paten. Sejak terjadinya krisis moneter, maka obat mulai sering diperhatikan oleh konsumen . Terlebih vi generik dengan '. semakin meningginya harga obat-obatan paten yang diikuti dengan Makin menurunnya kemampuan daya beli masyarakat. sehingga mendorong konsumen untuk memperhatikan dan memilih ohat generik sebagai alternatif pilihan utama. Berdasar pemikiran diatas, melalui skripsi 1ni peneliti ingin mengetahui tentang : "ANALISIS TANGGAPAH KONSUHKN TKRHADAP OBAT GENKKIK". Henjadi lakasi penelitian ini adalah beberapa apotik di kota Semarang. Data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Sedangkan yang menjadi papulasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung/ pasien apotik-apotik yang diteliti. Jenis penentuan sampal adalah tak aoak (non random sampling) yang ditemui secara kebetulan (accidental sampling). Data yang diperoleh dalam penelitian 1n1 dianalisa dengan menggunakan teknik analisa kualitatif dan teknik 1. Teknik analisa kualitat 'Jl analisa kuntitatif. ~ DalaJ1 ana1isa ku . t -aft dilll.l -a ka alisa KODunikasi Hodel AIDA (Phi;q l'" Ko n er. 1994, 2'5 8. 273). 1. Awarenes~C~Elsadaran ) . '= Be rtUjUa(j: meng.etah . ...t -in::sa~p eng terhada bat geoerik. 2. In tere l (kete r~arikan). Bertu'!,an In~getahui r;tpakah ke a di:r.a gert~Ik men~ik per ha~ ~ konsume 3 . Desi'zo'&s (kefi,endak/ hasr a't ). ,. Bert . an ~ngetahu kein i nan kon umen obat nar k. konsumen :;.7Uk obat 'tan produk 4. Ac ti ' ~ to lY ( tlndakan un t~k memb,li). Bar ouan engetahui b~apa banYj reSP~d en yang pern ~ memb 1 i obat- lene r-i ~ I 2, Teknik an,lis a k U&ntltat.if. "} Set.lah ~ ~laku ~a tindr ka~mbeliili maka arlu diketahui ti~kat k e p~ asan=yan~-Qip~ O l e h ko men , untuk itu digu~k aq Anar~~a Ke~u aS-an Kon enl Customer Sa.tisfaction -An a.lysi s. - =; Berdasarkan '\lhalisa yan g.' t e la;";d~Ukan maka diperoleh hasil sebag~~~kut: ~ 1. * Dil ihat dari~~~~~m~ dapat diketahui bahwa jenis obat-obatan ya~ter anyak dibeli oleh konsumen adalah pada gabungan antara dua/tiga maca~ janis obat (obat bebas. obat bebas terbatas, dan obat keras) . * Berdasarkan kebiasaan tersebut, dapat disimpuikan bahwa dokter memegang peranan penting daiam proses pengambilan keputusan. Karena hanya dokter yang berhak untuk memberikan resep bagi penderita sakit . * Se1ain itu, apotik juga memegang peranan yang penting karena hanya apotik yang berhak menerima resep dakter dan memberikan obat tersebut kepada konsumen . * Hal lain yang dapat dilihat dari kebiasaan mambeli adalah bahwa sebagian besar konsumen membe li obat hanya jika sedang sakit. 2 . * Kenurut ha'sil survei yang dilakukan. maka peneiiti membuat kesi~pulan bahwa kessdaran (awareness)konsumen terhadap obat generik sangat tinggi hingga mencapai 100% dari total responden yang disurvei. * Keadaan ini juga ditunjang oleh tingkat ketertarikan (interest) yang juga tinggi. yaitu mencapai 92.14%. * Pada tahap selanjutnY8. yaitu keinginan (desire) konsumen jika akan membeli obat, mencapai 78.57% responden yang akan memilih untuk membeli obat generik. * Pada tahap pelaksanaan pembelian (action to buy) . 72.86% responden pernah membeli obat generik . * Berdasarkan analisa komunikasi AIDA maka seoara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa obat generik memperoleh tanggapan yang positif dari konsumen . hal ini dapat dilihat dari lebih banyaknya jawaban 3. * * * * responden yang bernada sitif. Berdasarkan variabel maka kepuasan konsumen terhadap obat dari variabel atribut kemasan obat sediaan obat, penyebar obat, Kese',Luruhan leh obat , obat, R 11< D dan nama esuaian mutu lt~~I~:~nterha- kl dari Te tapi dibankonsutnen on~b:a~~t ~a;~~,:~,~.+n!~::i~.~;~~1~~~~:~:~~;:~:~f~\~~s;e:b,:e;~ rn:t;l;I.~e nggumneankuann- jukkan I yang salah bahwa , D9ooingkan dengan obat paten. * Sedangkan yang diperoleh konsUlI.en generik menunjukkan bah~a mampu untuk menoapai level yang sejajar/ setingkat dengan obat paten . Adapun beberapa saran yang lI.ungkin berguna bagi kemajuan dan keberhasilan perusahaan di Mass yang akan datang. 1. * Pemerintah <Depaetemen Kesehatan) perlu menShimbau pihak dokter dan apotik dalam memasyarakatkan obat generik. Karena dokter merupakan pihak yang memeriksa dan memherikan resep bagi penderita. * Selain itu apotik merupakan pihak yang menerima resep dokter dan memberikan obat, baik berupa obat bebas, obat bebas terbatas , maupun obat keras. 2. * Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memp e roleh tanggapan konsumen yang posit if terhadap obat generik anatara lain : viii 3. * - Berusaha neningkatkan peranan dokter dan sebagai sumber informasi tentang obat kepada konsumen secara profesional. apotik generik Secara terus menerus meningkatkan kualitas peIayanan kesehatan khususnya di bidang obat-obatan generik kepada masyarakat. - Memasyarakatkan penggunaan obat generik. - Berusaha menekan harga jusl obat generik. sehingga dapat Iebih terjangkau masyarakat kalangan bawah". Perlu ditingkatkan kepuasan terhadap penggunaan obat generik. Bagi variabel atribut yang kurang memuaskan maka periu diupayakan perbaikan-perbaikan seperti meningkatkan mutu obat generik. meningkatkan khasiat obat generik. meninjau dan menetapkan kembali pricing policy/ kebijakan etapan harga. * Adapun bagi variabel yang t elah memberikan kepuasan p oe untuk dipertahankan dan dit ingkatkan terhadap obat generik dapat seting obat paten. -
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > Healthy > Pharmacology 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > Healthy > Pharmacology > Drug |
Divisions: | Faculty of Economics and Business > Department of Management |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 04 May 2016 03:02 |
Last Modified: | 04 May 2016 03:02 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/8873 |
Actions (login required)
View Item |