OKTANA, FENNY (2002) POTENSI KECAMBAH KORO BEGOG (Canavalia ensiformis) DAN KACANG HIJAU (Vigna radiata) SEBAGAI SUMBER ENZIM AMILASE. Other thesis, Prodi Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata.
|
Text (COVER)
98.70.0129 Fenny O1 - COVER.pdf Download (413kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
98.70.0129 Fenny O1 - BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (538kB) |
||
Text (BAB II avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
98.70.0129 Fenny O1 - BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (246kB) |
||
Text (BAB III avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
98.70.0129 Fenny O1 - BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (285kB) |
||
Text (BAB IV avalible document only in Soegijapranata Catholic University)
98.70.0129 Fenny O1 - BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (502kB) |
||
Text (BAB V)
98.70.0129 Fenny O1 - BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (69kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
98.70.0129 Fenny O1 - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (173kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
98.70.0129 Fenny O1 - LAMPIRAN.pdf Download (547kB) | Preview |
Abstract
Enzim amilase merupakan salah satu jenis enzim hidrolase yang penting dalam bidang pengolahan pangan lnaupun beberapa bidang lainnya. Enzim ini mampu mengkatalis reaksi hidrolisis pati (polisakarida) menjadi senyawa-senyawa gula yang lebih sederhana (terutama dekstrin dan maltosa). Selama proses perkecambahan biji-bijian diketahui terjadi peningkatan aktivitas enzimatis pada biji~ termasuk aktivitas enzim amilase. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi kecambah koro begog (Canavalia ensiform is) dan kecambah kacang hijau (Vigna radiata) untuk dapat dikembangkan sebagai sumber enzim amilase. Perkecambahan dilakukan selama 60 jam, yang didahului dengan proses perendaman dalam air selama 12 jam untuk kacang hijau dan 24 jam untuk koro begog. Pemisahan enzim amilase dilakukan terhadap bahan baku tepung kecambah koro, dengan prinsip pengendapan enzim menggunakan garam amonium sulfat. Selamjutnya aktivitas enzim ditentukan dengan metode spektrofotometri (lnetooa lod), dengan mengukur absorbansi substrat arutan pati yang direaksikan denga6 indikator IKI setelah reaksi enzimatis. Kecamoah koro begog menghasilkan enzim ami lase dalam j umlah yang lebih banyak (berdasar berat kering) dan aktivitas yang lebih tinggj dibandingkan kecambah kacang hijau. Enzim amilase dari kecambah kacang hijau memiliki aktivitas tertinggi (190,36 uni1Jmenit) pada perlakuarr 50 % garam amonium sulfat dan pada suhu reaksi 75°C. Tetapi kondisi yang paling sesuai untuk aktivitas yang cukup tinggi ( ,80,79 unit/menit) ditemukan pada perlakuan 50 % garaln amonium sulfat engan suhu reaksi 60 °e. Sedangkan enzim alnilase dad Recatnbah koro begog InemtliKi alCtivitas tertinggi (281 ,01 nnitJmenit) pada perlakuan ?,O % garam amonium sulf'\t aan suhu reaksi 60 °C.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Beverage Technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 10 Feb 2016 06:44 |
Last Modified: | 10 Feb 2016 06:44 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/7622 |
Actions (login required)
View Item |