Rinawati, Kristin (2007) KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN PENURUNAN KADAR FORMALDEHIDA TAHU SETELAH PENGUKUSAN DAN PEREBUSAN. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
03.70.0081 Kristin Rinawati COVER.pdf Download (98kB) | Preview |
|
Text (BAB 1)
03.70.0081 Kristin Rinawati BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (117kB) |
||
Text (BAB 2 Available Document only in Soegijapranata Catholic University)
03.70.0081 Kristin Rinawati BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (144kB) |
||
Text (BAB 3 Available Document only in Soegijapranata Catholic University)
03.70.0081 Kristin Rinawati BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (174kB) |
||
Text (BAB 4 Available Document only in Soegijapranata Catholic University)
03.70.0081 Kristin Rinawati BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (97kB) |
||
Text (BAB 5)
03.70.0081 Kristin Rinawati BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (69kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
03.70.0081 Kristin Rinawati DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (81kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
03.70.0081 Kristin Rinawati LAMPIRAN.pdf Download (208kB) | Preview |
Abstract
Tahu adalah salah satu produk pangan hasil olahan kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tahu sangat mudah rusak karena mengandung air yang tinggi. Oleh karena itu, banyak produsen yang menambahkan bahan kimia untuk memperpanjang umur simpan tahu. Salah satunya dengan menggunakan formalin. Formalin dapat mengawetkan bahan makanan, tetapi penggunaannya dilarang karena dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan. Kurangnya kepedulian masyarakat akan tahu berformalin dikarenakan kurangnya informasi atau sosialisasi mengenai bahaya dan sulitnya membedakan produk yang diawetkan dengan formalin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik fisikokimia tahu berformalin dan tahu non formalin sebelum dan setelah pengukusan atau perebusan. Dalam penelitian ini juga akan dikaji penurunan kadar formaldehida dalam tahu setelah pengukusan atau perebusan dengan berbagai waktu proses dan ukuran tahu. Untuk itu dibuat tahu non formalin dan tahu formalin. Tahu formalin adalah tahu yang direndam dalam larutan formalin 2% selama 30 menit. Kemudian tahu dipotong dengan ukuran besar, sedang, dan kecil. Selanjutnya tahu dikukus atau direbus selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Parameter yang diuji meliputi tingkat kekerasan, kadar air, serta konsentrasi formaldehida dalam tahu dan residu air proses pengukusan atau perebusan. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan nilai hardness tahu dan penurunann kadar air setelah proses pengukusan atau perebusan. Sedangkan kadar air tahu menurun setelah pengukusan atau perebusan. Semakin lama waktu pengukusan dan perebusan, nilai hardness tahu semakin meningkat sedangkan kadar air tahu semakin menurun. Tahu non formalin yang sudah dikukus atau direbus cenderung memiliki nilai hardness dan kadar air yang tidak berbeda nyata dengan tahu berformalin. Pengukusan mampu menurunkan kadar formaldehida tahu sebesar 23,5% hingga 57,52%. Perebusan mampu menurunkan kadar formaldehida tahu sebesar 35,35% hingga 80,78%. Perbedaan waktu proses dan ukuran tahu yang digunakan berpengaruh terhadap konsentrasi formaldehida, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kekerasan tahu dan kadar air tahu.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mr Agung Tri Hartadi |
Date Deposited: | 16 Dec 2015 09:55 |
Last Modified: | 16 Dec 2015 09:55 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/6919 |
Actions (login required)
View Item |