Mariane, (2007) STUDI PENGARUH PEMANASAN BERAS ORGANIK DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KIMIAWI (AMILOSA, SERAT PANGAN, PROKSIMAT) DAN SENSORIS. Other thesis, Program Studi Teknologi Pangan Unika Soegijapranata.
|
Text (COVER)
04.70.0007 Marianne COVER.pdf Download (118kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
04.70.0007 Marianne BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (83kB) |
||
Text (BAB II available document only in library of Soegijapranata Catholic University)
04.70.0007 Marianne BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (177kB) |
||
Text (BAB III available document only in library of Soegijapranata Catholic University)
04.70.0007 Marianne BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (134kB) |
||
Text (BAB IV available document only in library of Soegijapranata Catholic University)
04.70.0007 Marianne BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (233kB) |
||
Text (BAB V available document only in library of Soegijapranata Catholic University)
04.70.0007 Marianne BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (121kB) |
||
Text (BAB VI)
04.70.0007 Marianne BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (89kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
04.70.0007 Marianne DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (87kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
04.70.0007 Marianne LAMPIRAN.pdf Download (161kB) | Preview |
Abstract
Kesadaran akan peningkatan mutu kehidupan dan gaya hidup sehat mendorong masyarakat untuk memperbaiki asupan makanan sehari-hari dengan makanan yang dinilai lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pemanasan (kukus/ steamed, par boiled dan microwaved) pada beras organik varietas Mentik Wangi terhadap kandungan amilosa dan serat pada beras selep (tanpa dipoles) dan beras sosoh (beras poles) sehingga dapat meningkatkan nilai gizi beras tersebut. Perlakuan pemanasan pada gabah organik dapat mengingkatkan amilosa, serat pangan, dan proksimat pada beras selep dan sosoh, hal ini dikarenakan adanya perpindahan komponen serat pangan dan sejumlah mineral dari sekam ke bulir beras (endosperm). Perlakuan pemanasan dibagi menjadi 3 metode dan 3 variasi waktu, yaitu metode kukus tradisional (steamed) selama 10, 20, dan 30 menit; metode kukus bertekanan (par boiled) selama 10, 20, dan 30 menit; dan metode pemanasan elektromagnetis (microwaved) selama 3, 4, dan 5 menit. Hasil yang didapatkan pada analisis kimiawi menunjukkan bahwa perlakuan panas meningkatkan kandungan amilosa dan serat pangan beras tersebut, serta meningkatkan kadar air, abu, dan karbohidrat beras, dan menurunkan kandungan protein dan lemak pada beras selep maupun beras sosoh. Pada tiap perlakuan ditemukan variasi waktu optimum yang ditunjukkan oleh kandungan amilosa dan serat pangan yang paling tinggi diantara variasi waktu lainnya. Perlakuan parboiled dinilai paling baik karena memberikan jumlah amilosa dan serat pangan yang tertinggi diantara perlakuan yang lainnya. Hasil dari uji sensoris pada nasi menunjukkan bahwa nasi dari beras sosoh lebih disukai daripada nasi dari beras selep
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology > Food Quality |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mr Ign. Setya Dwiana |
Date Deposited: | 16 Dec 2015 09:57 |
Last Modified: | 16 Dec 2015 09:57 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/6870 |
Actions (login required)
View Item |