ESSARY, ERIKA DEWI (2024) PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM PASIEN KULIT DAN KELAMIN SERTA ESTETIKA DALAM LAYANAN TELEDERMATOLOGI DI INDONESIA (STUDI KASUS PADA KLINIK UTAMA KINIBALU BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN). S2 thesis, UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG.
|
Text
21.C2.0080 - ERIKA DEWI ESSARY COVER_a.pdf Download (499kB) | Preview |
|
Text
21.C2.0080 - ERIKA DEWI ESSARY BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (760kB) |
||
Text
21.C2.0080 - ERIKA DEWI ESSARY BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (932kB) |
||
Text
21.C2.0080 - ERIKA DEWI ESSARY BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (859kB) |
||
Text
21.C2.0080 - ERIKA DEWI ESSARY BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (454kB) |
||
|
Text
21.C2.0080 - ERIKA DEWI ESSARY DAPUS_a.pdf Download (691kB) | Preview |
|
Text
21.C2.0080 - ERIKA DEWI ESSARY LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (525kB) |
Abstract
Teledermatologi merupakan pemanfaatan teknologi untuk memberikan layanan kepada tenaga kesehatan atau pasien kulit dan kelamin serta estetika, dan telah banyak dilakukan di Indonesia. Teledermatologi berkaitan dengan citra ujud kelainan kulit (UKK) dan organ intim. Namun, Indonesia belum memiliki peraturan spesifik yang mengatur tentang teledermatologi dan perlindungan hukum pada pasiennya. Klinik Utama Kinibalu terletak di Banjarmasin Kalimantan Selatan yang memiliki 10 bidang pelayanan dokter spesialis, salah satunya adalah kulit dan kelamin serta estetika. Berdasarkan pra-penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat tiga keluhan pasien dari 400 teledermatologi di Klinik Utama Kinibalu dalam satu tahun. Risiko kesalahan diagnosis dan terapi lebih besar pada layanan teledermatologi dibandingkan layanan kesehatan secara langsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaturan perlindungan hukum pasien dalam layanan teledermatologi di Indonesia dan di Klinik Utama Kinibalu, serta faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan perlindungan hukum pasien tersebut di Klinik Utama Kinibalu. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis sosiologis. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, belum terdapat pengaturan spesifik mengenai perlindungan hukum pasien kulit dan kelamin serta estetika dalam layanan teledermatologi di Indonesia. Namun secara tersirat, pengaturan teledermatologi terdapat di beberapa peraturan perundang-undangan, terutama pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Klinik Utama Kinibalu telah berupaya untuk memberikan perlindungan hukum terhadap pasien pengguna layanan teledermatologi. Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan perlindungan hukum pasien teledermatologi di Klinik Utama Kinibalu, yaitu: faktor yuridis (belum adanya pedoman dan standar prosedur operasional), teknis (keterbatasan aksesibilitas, media foto UKK, dan waktu tunggu yang lama), serta sosial (budaya, komunikasi masyarakat terutama terkait penyakit kelamin). Saran yang diberikan adalah perlunya sosialisasi hak dan kewajiban pasien pengguna layanan teledermatologi, peningkatan koneksi internet, panduan khusus cara pengambilan foto UKK pada pasien, dan penambahan jumlah dokter penyedia layanan.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law > Medical Law |
Divisions: | Graduate Program in Master of Law |
Depositing User: | Mr Yosua Norman Rumondor |
Date Deposited: | 13 Nov 2024 03:35 |
Last Modified: | 13 Nov 2024 03:35 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/36279 |
Actions (login required)
View Item |