Wibhowo, Christine (2024) Psikoedukasi Untuk Mengurangi Distres Psikologi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Psikoedukasi Untuk Mengurangi Distres Psikologi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2, 5 (3). pp. 233-241. ISSN 2716-375x
|
Text (Jurnal Penelitian)
Psikoedukasi Untuk Mengurangi Distres Psikologi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2.pdf - Published Version Download (706kB) | Preview |
Abstract
Abstract: Diabetes mellitus type 2 (DM 2) is a chronic disease that can be suffered throughout life. Type 2 DM sufferers are required to change their lifestyle and undergo regular treatment at a high cost. Lifestyle changes trigger psychological distress which appears in the form of feelings of sadness, nervousness, hopelessness, restlessness, feelings of pressure, efforts made in vain, & useless. This can interfere with the treatment process for people with type 2 DM. Psychological distress can be reduced by providing psychoeducation regarding diabetes mellitus, recognizing psychological distress, the treatment and care that is carried out. This study aims to determine the effectiveness of psychoeducation to reduce psychological distress in people with type 2 diabetes mellitus. Psychoeducation is carried out in 1 group to combine information and ways of handling and strengthen support between group members. This research used a one group pretest and posttest design with 5 participants. This research also uses a psychological distress scale, namely the Kessler Psychological Distress (K10) asa measurement instrument. Data analysis used Wilcoxon to see the differences between pretest and posttest. The pretest score results show severe category distress of >30 and the posttest score results show moderate category distress <25. Type 2 DM sufferers feel that psychoeducation is very helpful in the treatment process and provides information related to emotional.Keyword: Diabetes Mellitus Type 2, Psychological Distress, Pyschoeducation. Abstrak:Penyakit diabetes melitus tipe 2 (DM2) merupakan penyakit kronis yang diderita sepanjang hidup.Penderita DM tipe 2 dituntut untuk mengubah gaya hidup dan melakukan perawatan dengan rutin dengan biaya yang tinggi. Perubahan gaya hidup memicu terjadinya distres psikologi yang muncul dalam bentuk perasaan sedih, gugup, putus asa, gelisah, perasaan tertekan, usaha yang dilakukan sia-sia, & Tidak berguna.Hal ini dapat mengganggu proses pengobatan penderita DM tipe 2. Distres psikologis dapat dikurangi dengan memberikan psikoedukasiterkait diabetes melitus, mengenal distres psikologis, penanganan dan perawatan yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas psikoedukasi untuk mengurangi distres psikologi pada penderita diabetes melitus tipe 2. Psikoedukasi dilakukan dalam 1 kelompok untukmenggabungkan informasi dan cara menangani serta memperkuat dukungan antara anggota kelompok. Penelitian ini menggunakkan desain one group pretest and posttest designdengan partisipan 5 orang. Penelitian ini juga menggunakan skala distres psikologi yaituKessler Psychological Distress(K10) sebagai instrumen pengukuran. Analisis data menggunakkan Wilcoxon untuk melihat perbedaan pretestdan posttest. Hasil skor pretestmenunjukkan distres kategori berat sebesar >30 dan hasil skor posttestmenunjukan distres kategori sedang <25. Penderita DM tipe 2 merasa psikoedukasi sangat membantu dalam proses pengobatan serta memberikan informasi terkait kondisi emosional. Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Distress Psikologi, Psikoedukas
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 100 Philosophy and Psychology > 150 Psychology > Abnormal Psychology |
Depositing User: | ms Christine Wibhowo |
Date Deposited: | 07 Aug 2024 08:20 |
Last Modified: | 07 Aug 2024 08:20 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/36028 |
Actions (login required)
View Item |