KURNIAWAN, ALBERT (2024) EVALUASI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN JOB ORDER COSTING PADA PERUSAHAAN DESAIN INTERIOR (STUDI KASUS PADA PT LOHJINAWI SUMBER SENTOSA). Skripsi thesis, UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA.
|
Text
20.G1.0013-ALBERT KURNIAWAN-COVER_a.pdf Download (304kB) | Preview |
|
Text
20.G1.0013-ALBERT KURNIAWAN-BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB) |
||
Text
20.G1.0013-ALBERT KURNIAWAN-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (448kB) |
||
Text
20.G1.0013-ALBERT KURNIAWAN-BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (201kB) |
||
Text
20.G1.0013-ALBERT KURNIAWAN-BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) |
||
Text
20.G1.0013-ALBERT KURNIAWAN-BAB V_a.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) |
||
|
Text
20.G1.0013-ALBERT KURNIAWAN-DAPUS_a.pdf Download (195kB) | Preview |
|
Text
20.G1.0013-ALBERT KURNIAWAN-LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini meneliti tentang penggunaan job order costing untuk mengevaluasi harga pokok produksi bar counter pada PT Lohjinawi Sumber Sentosa. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu perusahaan dalam mengklasifikasikan biaya-biaya produksi dan menghitung harga pokok produksi bar counter dengan metode job order costing. Objek penelitian ini adalah produk bar counter dengan ukuran 7 m, 4 m, dan 6 m. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pemilik perusahaan dan dokumentasi dengan menggunakan data-data yang dimiliki perusahaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat selisih antara harga pokok produksi menurut job order costing dengan harga pokok produksi menurut perusahaan yang dikategorikan sebagai undercosting dan overcosting . Undercosting terjadi pada produk bar counter 4 m dan 6 m akibat perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan metode job order costing . Pada perhitungan harga pokok produksi bar counter 7 m terjadi overcosting akibat harga pokok produksi menurut perusahaan lebih besar dibanding harga pokok produksi menurut job order costing. Selain karena perbedaan metode, selisih ini juga diakibatkan adanya perhitungan ulang pada biaya depresiasi aset tetap dan biaya listrik. Pada perhitungan biaya overhead , penelitian ini menggunakan metode activity based costing untuk membebankan biaya overhead berdasarkan aktivitas. Kata kunci: job order costing , harga pokok produksi, biaya overhead pabrik
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 650 Management > 657 Accounting |
Depositing User: | mr. Jodi Armanto |
Date Deposited: | 11 Jul 2024 03:27 |
Last Modified: | 11 Jul 2024 03:27 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/35872 |
Actions (login required)
View Item |