PASTIKA, LUDWINA (2023) PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA YANG DILAKUKAN SUAMI KEPADA ISTRI (STUDI KASUS DI POLRESTABES SEMARANG). Skripsi thesis, UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA.

Preview	Text 20.C1.0101 - LUDWINA PASTIKA - COVER_a.pdf Download (289kB) | Preview
	Text 20.C1.0101 - LUDWINA PASTIKA - BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (332kB)
	Text 20.C1.0101 - LUDWINA PASTIKA - BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB)
	Text 20.C1.0101 - LUDWINA PASTIKA - BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (466kB)
	Text 20.C1.0101 - LUDWINA PASTIKA - BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB)
Preview	Text 20.C1.0101 - LUDWINA PASTIKA - DAFTAR PUSTAKA_a.pdf Download (280kB) | Preview
	Text 20.C1.0101 - LUDWINA PASTIKA - LAMPIRAN_a.pdf Restricted to Registered users only Download (783kB)

Abstract

ABSTRAK Keluarga memiliki peran dalam mempengaruhi perkembangan negara, terutama dalam membentuk individu yang berkualitas sebagai sumber daya yang menjadi dasar kemajuan dan keberhasilan bangsa Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar. Suami sebagai figur utama di keluarga, namun dalam berkehidupan berkeluarga mayoritas pelaku kekerasan adalah suami. Aduan KDRT di Polrestabes Semarang merupakan permasalahan yang tidak dapat selesai begitu saja tetapi juga permasalahan yang berkelanjutan. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab tindak pidana KDRT, mengetahui penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana KDRT yang dilakukan suami kepada istri, dan mengetahui hambatan yang dialami penyidik dalam penegakan hukum tindak pidana KDRT di lingkup Polrestabes Semarang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang dilakukan melalui interaksi langsung dengan narasumber di Polrestabes Semarang. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yakni dengan wawancara dan studi kepustakaan, dan metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data kualitatif Berdasarkan hasil penelitian, faktor penyebab KDRT di Polrestabes Semarang adalah faktor ekonomi, perselingkuhan dan kejiwaan. Penegakan hukum terdapat dua upaya hukum yaitu pencegahan (preventif) dan penindakan (represif). Penyidik juga berfokus mengupayakan penyelesaian dengan pendekatan Keadilan Restorasi supaya keluarga yang berperkara dapat damai kembali, dengan syarat formil dan materiil sesuai pada Peraturan Kepolisian Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif. Jika syarat tidak terpenuhi, penyidik melanjutkan dengan penindakan (represif) yaitu tahap penyelidikan, penyidikan, menyusun berkas perkara, hingga pelimpahan berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum. Penyidik juga mengupayakan pencegahan (preventif) dengan cara melakukan penyuluhan di wilayah kota Semarang setiap dua bulan sekali. Hambatan yang ditemukan dalam proses penegakan hukum yaitu hambatan internal dan eksternal. Internal keterbatasan penyidik di Unit PPA, hambatan eksternal tidak ada saksi, ada saksi namun tidak bersedia bersaksi, korban sulit dimintai keterangan, hasil visum tidak sinkron dengan keterangan korban, tidak ada hasil visum, ada campur tangan pihak ketiga, dan kedua belah pihak masih egois. Saran penelitian ini untuk meminimalisir hambatan yang terjadi yaitu metode pencegahan (preventif) dengan cara penyuluhan yang lebih menarik bagi masyarakat dan membuat survei apakah penyuluhan tersebut efektif sebagai evaluasi dalam melakukan penyuluhan kedepan, tetap konsisten dalam upaya penegakan hukum di lingkungan masyarakat Kota Semarang, menambah jumlah personel penyidik di Unit PPA. Kata Kunci: Penegakan Hukum, Pelaku Suami, Tindak Pidana KDRT.

Actions (login required)

View Item