ARISKA, RAKA BINTANG (2024) REPRESENTASI PERPOLITIKAN NASIONAL DALAM DESAIN GAMBAR KAOS FOLKSTUFF SEBAGAI BENTUK KRITIK SOSIAL (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE). Skripsi thesis, UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA.
|
Text
20.M1.0066-RAKA BINTANG ARISKA-COVER_1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
20.M1.0066-RAKA BINTANG ARISKA-BAB I_1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
20.M1.0066-RAKA BINTANG ARISKA-BAB II_1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
20.M1.0066-RAKA BINTANG ARISKA-BAB III_1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
20.M1.0066-RAKA BINTANG ARISKA-BAB IV_1.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
20.M1.0066-RAKA BINTANG ARISKA-BAB V_1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text
20.M1.0066-RAKA BINTANG ARISKA-DAPUS_1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
20.M1.0066-RAKA BINTANG ARISKA-LAMP_1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Simbolisasi pesan politik, baik berupa pandangan politik hingga kritik sosial, dapat disuarakan pemaknaan pesannya melalui karya seni visual. FolkStuff memiliki desain gambar kaos yang menggambarkan situasi politik serta ideologinya di berbagai macam penjuru dunia. Kritik sosial dalamrepresentasi perpolitikan nasional dalam desain gambar kaos FolkStuff dapat diungkapkan maknanya menggunakan konsep analisis semiotika milik Charles Sanders Peirce. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data primer adalah tujuh desain gambar kaos FolkStuff yang menggambarkan situasi perpolitikan nasional. Data sekundernya merupakan studi literatur. Teknik pengumpulan data: observasi tujuh desain, wawancara desainer FolkStuff, dan studi pustaka. Teknik Analisis dan Interpretasi Data: memilih tujuh desain, mereduksi data, menganalisis menggunakan konsep trikotomi tanda serta segitiga triadik Peirce, selanjutnya diinterpretasikan. Desain “Malaka”, mengkritisi kebebasan. Desain “Hatta”, mengkritisi kebebasan. Desain “Pram”, mengkritisi kebebasan, Desain “Kutipan Gusdur”, mengkritisi kesetaraan. Desain “Anti Kritik”, mengkritisi situasi pemerintahan yang anti kritik dan tidak mau mendengarkan keluhan rakyatnya. Desain “Batubara”, mengkritisi situasi penambangan batu bara yang menyengsarakan masyarakat setempat. Desain “Perebutan Kekuasaan”, mengkritisi situasi pilpres 2019, pemilu dengan tensi terpanas, elit politik, masyarakat “saling bunuh”. Kebebasan menjadi pesan kritik sosial dalam mengungkit tokoh Malaka, Hatta, dan Pram. Kritik sosial kesetaraan dijelaskan melalui tokoh Gusdur. Semiotika Peirce, mengungkapkan pesan kritik sosial tujuh desain gambar kaos FolkStuff yang merepresentasikan perpolitikan nasional. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa framing situasi politik nasional dapat dianalisis menggunakan semiotika Peirce pada visualisasi desain gambar kaos “FolkStuff”, yang mengungkapkan kritik sosial akan kebebasan dan kesetaraan yang diungkapkan melalui pengangkatan tokoh, dan kritik sosial akan penderitaan rakyat yang diungkapkan melalui sarkasme situasi politik yang hangat terjadi. Kata Kunci: Semiotika Charles Sanders Peirce, Desain Gambar Kaos, Representasi, Kritik Sosial
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 302.2 Communication |
Divisions: | Faculty of Law and Communication > Department of Communication Science |
Depositing User: | Ms Cristina Mayasari |
Date Deposited: | 08 May 2024 04:22 |
Last Modified: | 08 May 2024 04:22 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/35368 |
Actions (login required)
View Item |