LIRIANTY, STEVINA PARITTA DEVI (2023) EFEKTIVITAS LARUTAN EM4 TERHADAP PENGOMPOSAN SERTA APLIKASINYA PADA TANAMAN KANGKUNG DI PT GUNUNG SLAMAT - SLAWI. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
19.I1.0004-Stevina Paritta Devi Lirianty-COVER_a.pdf Download (730kB) | Preview |
|
Text
19.I1.0004-Stevina Paritta Devi Lirianty-BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) |
||
Text
19.I1.0004-Stevina Paritta Devi Lirianty-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) |
||
Text
19.I1.0004-Stevina Paritta Devi Lirianty-BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
||
Text
19.I1.0004-Stevina Paritta Devi Lirianty-BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (555kB) |
||
Text
19.I1.0004-Stevina Paritta Devi Lirianty-BAB V_a.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) |
||
Text
19.I1.0004-Stevina Paritta Devi Lirianty-BAB VI_a.pdf Restricted to Registered users only Download (181kB) |
||
|
Text
19.I1.0004-Stevina Paritta Devi Lirianty-DAPUS_a.pdf Download (299kB) | Preview |
|
Text
19.I1.0004-Stevina Paritta Devi Lirianty-LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (374kB) |
Abstract
PT Gunung Slamat menghasilkan limbah pada dalam proses produksinya. Salah satu pengolahan limbah padat yang dapat dilakukan melalui proses pengomposan. Tahun 2021, PT Gunung Slamat telah mengolah limbah padat menjadi kompos. Kangkung banyak digemari karena memiliki harga yang murah, rasa yang enak, mudah didapatkan serta kaya kandungan gizi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengolahan limbah teh menjadi pupuk dan apakah mampu untuk menumbuhkan tanaman yang berkualitas, menganalisis faktor yang mempengaruhi kualitas bahan pangan, menyusun rumusan pengolahan limbah daun teh untuk menjadi pupuk bagi pertumbuhan tanaman yang berkualitas. Pada prosesnya, diperlukan peran mikroorganisme perombak (dekomposer) untuk mempercepat proses perombakan. PT Gunung Slamat sudah menggunakan dekomposer yaitu EM4 sehingga proses pengomposan berlangsung lebih cepat (2 bulan). Pada saat pengaktifan EM4 sudah ditambahkan sumber karbon (C) berupa molase, namun belum ditambahkan sumber nitrogen (N). Sehingga akan diberikan sumber nitrogen (N) berupa urea. Pembuatan kompos dilakukan dengan pembuatan larutan EM4 (pengaktifan bakteri) kemudian pengomposan pada limbah dilakukan selama 15 hari, selama pembuatan kompos diamati suhu dan pH. Setelah menjadi kompos, dilakukan penanaman tanaman kangkung selama 40 hari dan dilakukan pengamatan pada pertumbuhannya dengan parameter jumlah daun dan tinggi daun selama proses penanaman sedangkan setelah kangkung dipanen diukur berat basah, berat kering, kadar vitamin C, intensitas warna, dan uji layu kangkung menggunakan susut bobot. Terdapat 3 perlakuan pada penelitian ini, yaitu perlakuan 1 adalah EM4 +Molase (baru difermentasi), perlakuan 2 adalah EM4+ Molase (diperam 1 bulan), serta perlakuan 3 adalah EM4 + Molase + Urea. Berdasarkan pengukuran jumlah daun dan tinggi tanaman, perlakuan yang menghasilkan jumlah daun, tinggi tanaman, berat basah, berat kering serta persentase tertinggi yaitu perlakuan 2. Pada pengukuran jumlah daun diperoleh rata-rata nilai tertinggi pada perlakuan 3 sebesar 7,74±0,28 helai. Pada pengukuran tinggi tanaman diperoleh rata-rata nilai tertinggi pada perlakuan 2 sebesar 20,92±3,38 cm. Pada pengukuran berat basah dan berat kering rata-rata nilai tertinggi pada perlakuan 2 secara berturut-turut sebesar 8,61±1,85 gram dan 1,18 ±0,46 gram. Pada pengukuran vitamin C diperoleh rata-rata nilai vitamin C panen hari ke 0 tertinggi pada perlakuan 2 yaitu sebesar 30,33±11,31 mg/100 gram sedangkan vitamin C panen hari ke 1 pada perlakuan 1 yaitu sebesar 22,12±5,77 mg/ 100 gram. Pada pengukuran nilai L, a, b diperoleh rata-rata nilai L tertinggi pada perlakuan perlakuan 2 sebesar 42,65±3,85, rata-rata nilai a tertinggi pada perlakuan perlakuan 1 sebesar 66,89±0,47, rata-rata nilai b tertinggi pada perlakuan perlakuan 2 sebesar 23,94±6,36. Pada uji layu kangkung diperoleh rata-rata susut bobot suhu ruang terendah pada perlakuan 2 sebesar 28,35±5,98%, sedangkan rata-rata susut bobot suhu kamar terendah pada perlakuan perlakuan 2 sebesar 25,21±5,54%. Pengolahan limbah daun teh dengan perlakuan EM4 + Molase + Urea sekalipun memiliki tinggi tanaman yang lebih rendah dibandingkan tanpa perlakuan urea, tetapi memiliki jumlah daun yang lebih tinggi dibandingkan tanpa perlakuan urea pada hari ke 39. Namun, ketiga perlakuan tidak mempengaruhi vii persentase berat kering tanaman. Kandungan vitamin C pada kangkung dihasilkan dari ketiga perlakuan menunjukkan penurunan selama penyimpanan 1 hari. Kangkung dengan hasil terbaik pada kompos dengan perlakuan EM4 + molase yang diperam selama 1 bulan. Pengolahan limbah teh untuk dijadikan kompos yang menghasilkan pertumbuhan tanaman yang berkualitas yaitu kompos dengan penambahan urea sebagai sumber nitrogen yang cukup untuk pertumbuhan kangkung serta waktu pematangan selama 1 bulan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 29 Sep 2023 05:03 |
Last Modified: | 29 Sep 2023 05:03 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/32948 |
Actions (login required)
View Item |