PRASASTI, PUTRI APRIANDIKA (2023) PASAR WISATA KULINER IKAN ASAP DI MANGUNHARJO, SEMARANG. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
19.A1.0101-Putri Apriandika Prasasti-COVER_a.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
19.A1.0101-Putri Apriandika Prasasti-BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (535kB) |
||
Text
19.A1.0101-Putri Apriandika Prasasti-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
19.A1.0101-Putri Apriandika Prasasti-BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
||
Text
19.A1.0101-Putri Apriandika Prasasti-BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (688kB) |
||
Text
19.A1.0101-Putri Apriandika Prasasti-BAB V_a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
19.A1.0101-Putri Apriandika Prasasti-BAB VI_a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text
19.A1.0101-Putri Apriandika Prasasti-DAPUS_a.pdf Download (446kB) | Preview |
|
Text
19.A1.0101-Putri Apriandika Prasasti-LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Indonesia adalah negara maritim yang mayoritas wilayahnya berupa perairan, dengan 78,46% bagian merupakan Zona Ekonomi Eksklusif. Hal ini menyebabkan budaya maritim sangat kental pada masyarakat Indonesia, dan pemerintah memiliki kesadaran dan otoritas dalam pengelolaan potensi bahari di wilayahnya. Dengan sumber daya laut yang besar, potensi maritim dapat dimanfaatkan sebagai sumber kesejahteraan rakyat. Salah satu kota pesisir yang memiliki tradisi maritim di Indonesia adalah Semarang. Kota ini memiliki potensi kuliner mangut, makanan khas dengan bahan utama ikan asap, yang menjadi potensi baik di Semarang. Salah satu kampung penghasil ikan asap di Semarang, yaitu Mangunharjo, mencoba mempopulerkan diri sebagai Kampung Mangut, tetapi eksistensinya masih kurang dibandingkan dengan sentra pengasapan di Bandarharjo. Selain itu, wilayah Mangunharjo juga terdampak fenomena penurunan tanah dan banjir rob yang sering terjadi, yang berdampak buruk bagi nelayan dan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Sehingga, dibutuhkan fasilitas yang mewadahi para produsen ikan asap dalam menjual dan mempromosikan produk olahan mereka secara lebih baik dan teroganisir. Fasilitas ini juga harus mempertimbangkan aspek fasilitas wisata dan rekreasi untuk mendukung proyek warga dan pemerintah dalam menggalakkan daerah Mangunharjo sebagai destinasi wisata. Untuk memenuhi hal tersebut, perancangan bangunan ini menggunakan pendekatan arsitektur adaptif dengan tema desain arsitektur regionalisme yang tetap memperhatikan lokalitas sekitarnya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 720 Architecture |
Divisions: | Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 07 Sep 2023 02:23 |
Last Modified: | 15 Sep 2023 06:47 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/32672 |
Actions (login required)
View Item |