RUSHANDI, DAVIDI (2023) PELATIHAN DAN PUSAT UMKM DI UNGARAN. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
17.A1.0030-David Rushandi-COVER_a.pdf Download (498kB) | Preview |
|
Text
17.A1.0030-David Rushandi-BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) |
||
Text
17.A1.0030-David Rushandi-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (624kB) |
||
Text
17.A1.0030-David Rushandi-BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (815kB) |
||
Text
17.A1.0030-David Rushandi-BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) |
||
Text
17.A1.0030-David Rushandi-BAB V_a.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) |
||
Text
17.A1.0030-David Rushandi-BAB VI_a.pdf Restricted to Registered users only Download (297kB) |
||
|
Text
17.A1.0030-David Rushandi-DAPUS_a.pdf Download (407kB) | Preview |
|
Text
17.A1.0030-David Rushandi-LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (940kB) |
Abstract
UMKM saat ini telah menjadi pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia sehingga sudah tidak bisa dipandang sebelah mata dimana berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM terbaru pada tahun 2021 telah mencapai 64,2 juta. Di Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Semarang, berdasarkan hasil wawancara dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabuopaten Semarang, jumlah UMKM di Kabupaten Semarang pada tahun 2016 mencapai sekitar 83.000. Untuk jenis UMKM di Kabupaten Semarang sendiri memiliki jenis yang beragam dan dibagi menjadi 4 klaster diantaranya: klaster kemasan kering, klaster kuliner, klaster craft serta klaster fashion. Dari 4 klaster tersebut, UMKM yang paling mendominasi di Ungaran yaitu klaster kuliner. Akan tetapi, untuk permasalahan yang masih dihadapi para pelaku UMKM di Kabupaten Semarang hingga saat ini yaitu belum adanya ruang pajang / outlet. Hal tersebut dapat dilihat pada portal berita Info Publik tahun 2018 dimana ada 300 pelaku UMKM yang tergabung dalam koperasi “UMKM Center” di Kabupaten Semarang belum memiliki ruang pajang / outlet. Di samping itu, untuk saat ini para pelaku UMKM sudah memiliki tempat untuk pelatihan dan konsultasi bernama PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) namun dikarenakan lahan yang terbatas maka ruang pajang yang sudah ada juga belum optimal. Dengan adanya permasalahan yang dihadapi, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan solusi yang tepat dan salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan mendirikan Pelatihan dan Pusat UMKM dimana dalam satu bangunan ini akan memiliki 2 fungsi sekaligus yaitu berupa pelatihan dan ruang pajang / outlet. Untuk pendekatan yang akan digunakan pada bangunan Pelatihan dan Pusat UMKM di Ungaran yaitu akan menyesuaikan dengan potensi lokal yang ada di Ungaran / Kabupaten Semarang. Dengan adanya bangunan Pelatihan dan Pusat UMKM di Ungaran diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelaku UMKM dalam mempromosikan produk yang dibuat serta dapat memajukan UMKM yang ada di Kabupaten Semarang terutama di Ungaran.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 720 Architecture |
Divisions: | Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 07 Sep 2023 01:45 |
Last Modified: | 15 Sep 2023 03:52 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/32613 |
Actions (login required)
View Item |