KARAKTERISTIK EPIDEMIOLOGI, DIAGNOSTIK, DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS KOTA

LUSITANIA BA, ELISABETH WOLDA (2023) KARAKTERISTIK EPIDEMIOLOGI, DIAGNOSTIK, DAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS KOTA. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img]
Preview
Text
19.P1.0034-ELISABETH WOLDA LUSITANIA BA-COVER_a.pdf

Download (804kB) | Preview
[img] Text
19.P1.0034-ELISABETH WOLDA LUSITANIA BA-BAB I_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (266kB)
[img] Text
19.P1.0034-ELISABETH WOLDA LUSITANIA BA-BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (394kB)
[img] Text
19.P1.0034-ELISABETH WOLDA LUSITANIA BA-BAB III_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (406kB)
[img] Text
19.P1.0034-ELISABETH WOLDA LUSITANIA BA-BAB IV_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (366kB)
[img] Text
19.P1.0034-ELISABETH WOLDA LUSITANIA BA-BAB V_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (193kB)
[img] Text
19.P1.0034-ELISABETH WOLDA LUSITANIA BA-BAB VI_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (176kB)
[img]
Preview
Text
19.P1.0034-ELISABETH WOLDA LUSITANIA BA-DAPUS_a.pdf

Download (339kB) | Preview
[img] Text
19.P1.0034-ELISABETH WOLDA LUSITANIA BA-LAMP_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Pada tahun 2021, indeks pelacakan DBD memprediksi IR DBD sebesar 27 per 100.000 orang dan CFR DBD meningkat menjadi 0,96%. Karena peningkatan jumlah kasus, deteksi dini yang efektif sangat penting untuk pengobatan pasien DBD. Provinsi NTT hanya mencapai persentase target pencegahan DBD nasional 72,7% menunjukan upaya pencegahan dilakukan kurang optimal. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kasus DBD yang dikonfirmasi secara serologis di Puskesmas Kota dengan variabel lama demam, perilaku penggunaan 3M plus, dan pengasapan. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan mensurvei 90 pegawai Puskesmas Kota. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil Partisipan penelitian memiliki usia rata-rata 14,5 tahun (berkisar antara 6 hingga 72 tahun), sebagian besar adalah laki-laki (51,7%), dan telah menyelesaikan sekolah dasar sebagai gelar pendidikan formal terbesar mereka. Persentase responden yang menderita DBD II sebesar 68,9%. dengan rata-rata pemeriksaan dilakukan di puskesmas pada demam hari ke empat yaitu 38.9%. Responden yang menerapkan perilaku 3M plus sebesar 52.2% dan rumah tangga yang belum mendapatkan fogging sebesar 74.4%. Hasil uji chi-square bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lama demam dengan prevalensi DBD yang ditentukan dengan uji serologis (p = 0,235), tetapi ada hubungan antara perilaku 3M plus dengan prevalensi DBD (p = 0,000), dan ada hubungan antara fogging dengan prevalensi DBD (p = 0,013). (nilai p 0,000). xi Kesimpulan Pemeriksaan serologi di Puskesmas Kota tidak ada korelasi dengan lamanya suhu, namun ada korelasi antara perilaku penggunaan 3M plus dan fogging dengan kejadian DBD.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health
Divisions: Faculty of Medicine
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 20 Jun 2023 00:40
Last Modified: 18 Sep 2024 03:31
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/32171

Actions (login required)

View Item View Item