ANGELINA, JESELIN (2023) DETEKSI MIKROPLASTIK DALAM AIR MINUM DARI DEPOT ISI ULANG DI KECAMATAN SEMARANG SELATAN. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
19.I1.0017-JESELIN ANGELINA-COVER_a.pdf Download (898kB) | Preview |
|
Text
19.I1.0017-JESELIN ANGELINA-BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (196kB) |
||
Text
19.I1.0017-JESELIN ANGELINA-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (142kB) |
||
Text
19.I1.0017-JESELIN ANGELINA-BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (603kB) |
||
Text
19.I1.0017-JESELIN ANGELINA-BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (415kB) |
||
Text
19.I1.0017-JESELIN ANGELINA-BAB V_a.pdf Restricted to Registered users only Download (169kB) |
||
Text
19.I1.0017-JESELIN ANGELINA-BAB VI_a.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) |
||
|
Text
19.I1.0017-JESELIN ANGELINA-DAPUS_a.pdf Download (275kB) | Preview |
|
Text
19.I1.0017-JESELIN ANGELINA-LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (735kB) |
Abstract
Mikroplastik telah menjadi ubiquitous pada makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia. Saat ini, kontaminasi mikroplastik telah menyebar pada bahan pangan, bahkan air minum. Telah ditemukan polimer seperti polyethylene terephthalate (PET), polyethylene (PE), dan polypropylene (PP) dalam air minum dalam kemasan (AMDK). Cemaran mikroplastik kemungkinan berasal dari kemasan, proses pencucian, maupun tahapan lain. Kebutuhan air minum masyarakat Indonesia dipenuhi salah satunya oleh AMDK isi ulang. Praktik produksi pada depot isi ulang air minum sangat beragam. Praktik pencucian galon yang melibatkan pemberian gesekan mekanik pada kemasan juga dapat memicu pembentukan mikroplastik. Oleh sebab itu, konsumsi air minum dapat menjadi salah satu sumber paparan mikroplastik pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kandungan dan melakukan karakterisasi mikroplastik pada AMDK isi ulang yang diproduksi oleh depot-depot berskala kecil di Kota Semarang, khususnya pada Kecamatan Semarang Selatan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat keterkaitan antara kondisi depot isi ulang air minum dengan kandungan mikroplastik yang ditemukan pada AMDK isi ulang di Kecamatan Semarang Selatan, serta menentukan estimasi paparan mikroplastik pada manusia melalui konsumsi AMDK isi ulang. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap dari penentuan lokasi dan pengambilan sampel, pemetaan proses produksi depot isi ulang air minum, deteksi dan identifikasi mikroplastik dalam AMDK isi ulang, serta analisis data. Data karakteristik mikroplastik yang ditemukan (konsentrasi, bentuk, ukuran, dan jenis polimer) dan data observasi penerapan good practices di lapangan ditampilkan secara deskriptif. Selain itu, dilakukan juga perhitungan estimasi paparan mikroplastik melalui AMDK isi ulang. Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap 3 depot isi ulang air minum terpilih, terdapat beberapa perbedaan pada proses produksi dan penerapan good practices dari ketiga depot isi ulang. Konsentrasi mikroplastik dalam AMDK isi ulang yang diproduksi oleh depot isi ulang di Kecamatan Semarang Selatan berkisar antara 548±110,03 partikel/L hingga 1134,33±144,14 partikel/L. Fragmen dan film menjadi bentuk partikel paling mendominasi seluruh sampel. Sebagian besar partikel yang ditemukan di seluruh sampel masuk ke dalam kategori ukuran 5-20 μm dan 21-50 μm. Jenis polimer dominan yang ditemukan pada seluruh sampel adalah PVC dan PA. Perbedaan konsentrasi mikroplastik yang ditemukan dalam sampel AMDK isi ulang ketiga depot di Semarang Selatan sesuai keragaman proses produksi, skor inspeksi yang diperoleh, dan penerapan good practices yang dilakukan setiap depot. Jumlah mikrofilter, frekuensi penggantian/perawatan filter, lokasi pengisian galon, kondisi area produksi yang berdebu, lokasi depot dan aktivitas rumah tangga di sekitar depot diduga dapat mempengaruhi konsentrasi mikroplastik yang ditemukan dalam AMDK isi ulang di Kecamatan Semarang Selatan. Estimasi paparan mikroplastik dari AMDK isi ulang di Kecamatan Semarang Selatan menurut beberapa skenario konsumsi berkisar antara 548-2268,66 partikel/orang/hari. Untuk mengurangi konsentrasi dan paparan mikroplastik dari AMDK isi ulang, diperlukan pengawasan dan standarisasi proses produksi dan penerapan good practices pada depot isi ulang di Kota Semarang
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Beverage Technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 31 Mar 2023 02:53 |
Last Modified: | 17 Sep 2024 08:50 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/31323 |
Actions (login required)
View Item |