AJI, SAMUEL DWI (2023) SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TIPE A (TUNANETRA) DI BULELENG, BALI. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
18.A1.0128-Samuel Dwi Aji-COVER_a.pdf Download (834kB) | Preview |
|
Text
18.A1.0128-Samuel Dwi Aji-BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB) |
||
Text
18.A1.0128-Samuel Dwi Aji-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (901kB) |
||
Text
18.A1.0128-Samuel Dwi Aji-BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
18.A1.0128-Samuel Dwi Aji-BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) |
||
Text
18.A1.0128-Samuel Dwi Aji-BAB V_a.pdf Restricted to Registered users only Download (997kB) |
||
Text
18.A1.0128-Samuel Dwi Aji-BAB VI_a.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) |
||
|
Text
18.A1.0128-Samuel Dwi Aji-DAPUS_a.pdf Download (292kB) | Preview |
|
Text
18.A1.0128-Samuel Dwi Aji-LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) |
Abstract
Pendidikan menjadi hal dasar yang perlu dipenuhi untuk siswa, tanpa batasan. Hal, itu berarti pendidikan juga harus dapat diperoleh bagi siswa dengan keterbatasan, baik fisik, mental, ataupun perilaku atau difabel. Pendidikan formal bagi siswa difabel dapat dilaksanakan dalam 2 jenis sekolah, yaitu sekolah inklusi, dimana siswa difabel dan siswa normal bersekolah dalam satu instansi, dan sekolah luar biasa, dimana siswa difabel memperoleh pendidikan khusus sesuai dengan keterbatasan yang dialami. Keterbatasan para siswa memerlukan perhatian khusus, baik melalui kurikulum pendidikan, tata cara pembelajaran, media pembelajaran, dan perlengkapan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan para siswa. Atau pun melalui aspek arsitektural melalui desain bangunan, penataan ruang, aksesibilitas, serta sarana dan prasarana dalam sekolah. Bagi siswa dengan keterbatasan penglihatan atau tunanetra dikelompokkan dalam Sekolah Luar Biasa kelompok A. Sekolah ini selain mengajarkan mata pelajaran umum bagi siswa, juga mengajarkan keterampilan, serta pendidikan khusus terkait orientasi dan mobilitas bagi siswa tunanetra. Di Negara Indonesia persebaran Sekolah Luar Biasa masih belum merata, masih terdapat beberapa provinsi yang belum mempunyai sekolah luar biasa, atau fasilitas pendidikan khusus bagi siswa difabel, terkhusus tunanetra. Salah satunya adalah Provinsi Bali, dimana terdapat sekitar 2.228 siswa berkebutuhan khusus dan hanya 14 Sekolah Luar Biasa yang terdaftar. Persebaran SLB di Provinsi Bali juga belum merata, dimana kebanyakan terletak di daerah kota-kota besar. Salah satu wilayah yang masih belum memiliki fasilitas pendidikan tingkat menengah atas bagi siswa tunanetra adalah Kabupaten Buleleng. Oleh karena itu, diperlukan adanya SLB dan asrama bagi siswa tunanetra di Buleleng dan kota-kota sekitarnya. Dalam perancangan SLB ini, perlu diperhatikan aspek terkait lokasi perencanaannya. Sesuai dengan lokasi di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, maka salah satu aspek kelokalan yang perlu diperhatikan adalah arsitekturnya, yaitu Arsitektur Bali. Arsitektur Bali memiliki potensi untuk dikembangkan dalam desain SLB untuk mengangkat kelokalan lokasi, dan juga aspek arsitektur lainnya.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > Educational Buildings > School Buildings |
Divisions: | Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 28 Mar 2023 05:35 |
Last Modified: | 01 Nov 2024 07:46 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/31173 |
Actions (login required)
View Item |