HARYONO, YOHANES CHRISTOPHER (2023) OBSERVATORIUM BERSTANDAR INTERNASIONAL DENGAN PENDEKATAN BIOMIMIKRI DI JAWA TIMUR. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
18.A1.0016-Yohanes Christopher Haryono-COVER_a.pdf Download (757kB) | Preview |
|
Text
18.A1.0016-Yohanes Christopher Haryono-BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (264kB) |
||
Text
18.A1.0016-Yohanes Christopher Haryono-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
18.A1.0016-Yohanes Christopher Haryono-BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text
18.A1.0016-Yohanes Christopher Haryono-BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (414kB) |
||
Text
18.A1.0016-Yohanes Christopher Haryono-BAB V_a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
18.A1.0016-Yohanes Christopher Haryono-BAB VI_a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text
18.A1.0016-Yohanes Christopher Haryono-DAPUS_a.pdf Download (299kB) | Preview |
|
Text
18.A1.0016-Yohanes Christopher Haryono-LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (412kB) |
Abstract
Arsitektur merupakan simbiotik antara bumi, manusia, dan langit. Proyek Akhir ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan simbiotik tersebut di tempat lahan yang baik untuk pengamatan astronomi ( cosmic landscape ). Setelah beberapa dekade, Indonesia sudah mengalami perkembangan yang pesat dalam ilmu astronomi. Pada tahun 1928, Observatorium Bosscha Sterrenwacht atau yang biasa dikenal Bosscha yang merupakan observatorium utama didirikan untuk menjadi garda depan untuk pengamatan langit selatan dan dinobatkan sebagai benda vital yang harus diamankan pada 2008. Namun, Bosscha sudah tidak memadai sebagai fasilitas pengamatan astronomi dikarenakan sudah memiliki polusi cahaya yang tinggi, sehingga perlu fasilitas baru untuk kemajuan ilmu astronomi yang mewadahi dan lebih memiliki standar yang dapat bersaing di dunia internasional. Maka Proyek Akhir ini menargetkan pada kota Banyuwangi untuk jadi lahan Observatorium Internasional yang baru, yang merupakan dekat dengan kaki pegunungan Kawah Ijen. Tujuan ini dilakukan untuk pemerataan pembangunan antar wilayah, khususnya di Jawa Timur sekaligus memberdayakan SDM pada wilayah Jawa Timur terutama di penguasaan sains dan antariksa seperti yang sudah disepakati pada Undang-Undang Nomor 21, 2013 perihal Keantariksaan, tempat perkembangan ilmu bintang di Indonesia. Proyek yang diusulkan akan menjelaskan pendekatan spesifikasi alam pada bangunan dan berfungsi sebagai simbiotik antara arsitektur dan cosmic landscape , yaitu Biomimetik. Pendekatan ini difokuskan dengan prasyarat khusus pembangunan observatorium yang mencakup low density dan low thermal . Ini akan menjadi interpretasi dari adaptasi alam pada cosmic landscape untuk bersimbiosis dengan langit. Usulan ini dibuat berdasarkan eksperimen, jurnal, dan penelitian yang ada seperti organisme, fungsi, ekosistem, momen astronomi untuk mengakomodasi tipologi arsitektur yang dapat mengatasi kondisi fenomena lingkungan yang ada.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 720 Architecture |
Divisions: | Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 24 Mar 2023 08:08 |
Last Modified: | 01 Nov 2024 08:09 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/31123 |
Actions (login required)
View Item |