LESMANA, ASEP YOGI KRISTIAWAN (2022) IMPLEMENTASI PROTOKOL PEMULASARAN JENAZAH TERHADAP PASIEN TERINDIKASI COVID19 DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN. Masters thesis, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Text
18.C2.0081-ASEP YOGI KRISTIAWAN LESMANA-COVER_a.pdf Restricted to Registered users only Download (497kB) |
||
|
Text
18.C2.0081-ASEP YOGI KRISTIAWAN LESMANA-BAB I_a.pdf Download (328kB) | Preview |
|
Text
18.C2.0081-ASEP YOGI KRISTIAWAN LESMANA-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (434kB) |
||
Text
18.C2.0081-ASEP YOGI KRISTIAWAN LESMANA-BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (365kB) |
||
Text
18.C2.0081-ASEP YOGI KRISTIAWAN LESMANA-BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB) |
||
|
Text
18.C2.0081-ASEP YOGI KRISTIAWAN LESMANA-DAPUS_a.pdf Download (306kB) | Preview |
|
Text
18.C2.0081-ASEP YOGI KRISTIAWAN LESMANA-LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) |
Abstract
Pentingnya protokol pemulasaran jenazah di rumah sakit terkait pandemi covid-19 menjadikan protokol tersebut wajib diterapkan pada seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia dengan menerapkan standar operasional prosedur pemulasaran jenazah pada tiap-tiap rumah sakit. Salah satu rumah sakit yang menerapkan standar operasional prosedur pemulasaran jenazah terhadap pasien terindikasi covid-19 yaitu rumah sakit Bhakti Wira Tamtama.Permasalahan yang sering terjadi yaitu keluarga jenazah menolak proses pengurusan jenazah keluarga mereka menggunakan protokol pemulasaran jenazah covid-19 Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran pengaturan dan pelaksanaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Data primer diambil dari wawancara langsung dengan narasumber yaitu penanggung jawab instalasi dan petugas pemulasaran jenazah dan. Metode analisisnya dengan menggunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian kebijakan pemulasaran jenazah terhadap pasien terindikasi Covid-19 di RS BWT dilakukan melalui Standar Prosedur Operasional (SPO) mengenai pemulasaran jenazah covid-19 yang terdiri dari tahap persiapan, proses pemulasaran jenazah covid-19 dan prosedur penyerahan jenazah oleh petugas pemulasaran kepada petugas pemakaman. Semua petugas medis hingga petugas pemulasaran jenazah sangat mempersiapkan dengan baik. Petugas pemulasaran sudah dilatih untuk menjalankan tugasnya. Selain itu, pengawalan jenazah menuju ke pemakanan dilakukan oleh patwal polisi. Faktor yuridis yang ditemukan yaitu belum ada peraturan yang secara khusus mengatur tentang pemulasaran jenazah dari kasus probable, suspek, maupun terkonfirmasi yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit. R S BWT Semarang mengalami kesulitan dalam hal memberikan edukasi kepada pihak keluarga. Beberapa keluarga menolak dilakukan pemulasaran jenazah karena hasil swab belum keluar tetapi jenazah menunjukkan gejala dengan diagnosis ISPA. Faktor sosiologis yaitu pihak keluarga menolak jika jenazah dilakukan pemulasaran di rumah sakit. Faktor teknis yang menjadi hambatan dalam pemulasaran jenazah covid-19 di RS BWT berupa pengetahuan dari petugas yang belum maksimal memahami tata cara pemulasaran jenazah covid-19 dan ketersediaan sarpas ruangan pemulasaran jenazah yang kurang memadai, hanya memiliki satu ruangan saja serta keterbatasan APD pada saat pendemi mulai melanda Indonesia. Kata kunci: Protokol, Pemulasaran Jenazah, Covid-19, Rumah Sakit, Peraturan Perundang-undangan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health |
Divisions: | Graduate Program in Master of Law |
Depositing User: | Ms Cristina Mayasari |
Date Deposited: | 03 Feb 2023 06:46 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 06:46 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/30764 |
Actions (login required)
View Item |