THERESIA, SHELLA (2022) KARAKTERISTIK BAHAN BAKU GOLONGAN PROTEIN BERDASARKAN UJI KELARUTAN DAN UJI KEBASAHAN UNTUK PRODUK AKHIR SUSU BUBUK DI PT. SANGHIANG PERKASA. CHARACTERISTICS OF PROTEIN RAW MATERIALS BASED ON SOLUBILITY TEST AND WETTABILITY TEST FOR FINAL PRODUCT OF MILK POWDER AT PT. SANGHIANG PERKASA. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text
18.I1.0188-SHELLA THERESIA - COVER_1.pdf Download (432kB) | Preview |
|
Text
18.I1.0188-SHELLA THERESIA - BAB 1_1.pdf Restricted to Registered users only Download (359kB) |
||
Text
18.I1.0188-SHELLA THERESIA - BAB 2_1.pdf Restricted to Registered users only Download (800kB) |
||
Text
18.I1.0188-SHELLA THERESIA - BAB 3_1.pdf Restricted to Registered users only Download (685kB) |
||
Text
18.I1.0188-SHELLA THERESIA - BAB 4_1.pdf Restricted to Registered users only Download (252kB) |
||
Text
18.I1.0188-SHELLA THERESIA - BAB 5_1.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB) |
||
|
Text
18.I1.0188-SHELLA THERESIA - DAFTAR PUSTAKA_1.pdf Download (403kB) | Preview |
|
Text
18.I1.0188-SHELLA THERESIA - LAMPIRAN_1.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Susu bubuk merupakan salah satu produk olahan susu yang diproduksi oleh PT. Sanghiang Perkasa. Kualitas fisik susu bubuk mempengaruhi penerimaan konsumen. Kualitas fisik meliputi kelarutan (solubility), kebasahan (wettability), ukuran partikel, dan daya serap. Kelarutan pada susu bubuk dipengaruhi oleh kandungan protein. Kelarutan protein dapat dipercepat dengan penambahan maltodekstrin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bahan baku dalam pembuatan susu bubuk dari segi tingkat kelarutan dan tingkat kebasahan, mengoptimasi formulasi berdasarkan tingkat kelarutan bahan baku, dan menyusun pemodelan matematika untuk membantu memprediksi tingkat kelarutan dari produk akhir. Bahan baku yang paling banyak digunakan selain protein yaitu maltodekstrin. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan maltodekstrin sangat mempengaruhi kelarutan protein terutama kasein. Hal ini dipengaruhi oleh nilai DE dalam maltodekstrin. Kasein merupakan bahan baku yang memiliki kelarutan dan kebasahan paling lama karena permukaan yang hidrofobik pada β-kasein. Kasein yang paling susah larut yaitu calcium caseinate karena membentuk koloid putih yang susah diamati secara visual, tetapi sodium caseinate tidak disarankan banyak digunakan karena membentuk gumpalan dan lengket. Bahan baku susu skim, base GUM, dan susu murni (whole milk) dapat digunakan karena kelarutan dan kebasahannya yang rendah tetapi berbeda nilai fungsi per sampel dalam masing-masing golongan. Whey protein instan dan whey protein konsentrat memiliki kelarutan paling baik karena dipengaruhi oleh proses pembuatan dan komposisi bahan tersebut. Optimasi formulasi dapat dilakukan melalui penggunaan bahan baku yang memiliki kelarutan yang baik seperti kasein 1, whey protein 1, skim milk 1, dan Base GUM 1 dan pemodelan matematika yang membantu memprediksi tingkat kelarutan sehingga dapat menghemat waktu dalam penyusunan formula. Korelasi antara kelarutan, kebasahan, dan pH tergantung dari bahan baku, komposisi pada bahan baku, dan proses pembuatan bahan baku.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology > Food Quality |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 26 Oct 2022 07:46 |
Last Modified: | 15 Nov 2024 05:29 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/29993 |
Actions (login required)
View Item |