EVALUASI IMPLEMENTASI GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) DAN PENYUSUNAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PLAN PADA PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DI CV. XYZ

WARASTRI, GABRIELA MURNI (2022) EVALUASI IMPLEMENTASI GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) DAN PENYUSUNAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) PLAN PADA PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DI CV. XYZ. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img]
Preview
Text
18.I1.0043-GABRIELA MURNI WARASTRI_COVER_a.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
18.I1.0043-GABRIELA MURNI WARASTRI_BAB I_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (326kB)
[img] Text
18.I1.0043-GABRIELA MURNI WARASTRI_BAB II_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (215kB)
[img] Text
18.I1.0043-GABRIELA MURNI WARASTRI_BAB III_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
18.I1.0043-GABRIELA MURNI WARASTRI_BAB IV_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (379kB)
[img] Text
18.I1.0043-GABRIELA MURNI WARASTRI_BAB V_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (153kB)
[img]
Preview
Text
18.I1.0043-GABRIELA MURNI WARASTRI_DAPUS_a.pdf

Download (227kB) | Preview
[img] Text
18.I1.0043-GABRIELA MURNI WARASTRI_LAMP_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (539kB)

Abstract

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merupakan air baku yang telah diproses sedemikian rupa hingga aman untuk dikonsumsi dan dipasarkan dalam berbagai bentuk kemasan. Dalam kegiatan produksi produk pangan, diperlukan penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk memastikan produk yang dihasilkan terhindar dari kemungkinan kontaminasi dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, pelaksanaan GMP dan HACCP pada industri pangan diperlukan sebagai persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 22000 atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan. CV. XYZ merupakan perusahaan AMDK yang saat ini telah memperoleh sertifikasi ISO 9001 namun belum memperoleh sertifikasi ISO 22000. ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu produk untuk memastikan kepuasan konsumen. Sementara sertifikasi ISO 22000 atau sistem manajemen keamanan pangan dibuat khusus untuk memastikan produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dengan mengendalikan potensi bahaya yang ada. Untuk itu, dilakukan evaluasi penerapan GMP dan evaluasi penyusunan HACCP plan untuk mengetahui kesiapan CV. XYZ memperoleh sertifikasi ISO 22000. Evaluasi penerapan GMP dilakukan dengan pengisian form penilaian CPPOB, sementara evaluasi persiapan HACCP plan mengacu pada 5 tahap awal dan 7 prinsip HACCP yang telah dipersiapkan oleh CV. XYZ. Data diambil berdasarkan hasil observasi dan wawancara secara langsung di CV. XYZ serta studi literatur mengenai GMP dan HACCP. Menurut hasil observasi dan wawancara, penerapan GMP di CV. XYZ memperoleh peringkat III dengan jumlah penyimpangan kategori MI 2 poin, MJ 8 poin, dan CR 3 poin. Penyimpangan terjadi pada aspek bangunan, fasilitas sanitasi, pengemas, pemeliharaan dan program sanitasi, serta pelaksanaan pedoman. Sementara pada evaluasi penyusunan HACCP plan masih didapati beberapa tahapan yang belum dilaksanakan ataupun belum sesuai dengan ketentuan HACCP dari Codex Alimentarius, antara lain belum adanya tim HACCP, deskripsi produk, identifikasi pengguna, penentuan signifikansi bahaya, penentuan titik kendali kritis dengan pohon keputusan, penanggung jawab pemantauan, penyebab terjadinya bahaya, dan prosedur pembuangan produk. Untuk itu, CV. XYZ masih perlu memperbaiki penerapan GMP dan masih perlu melengkapi dan menyesuaikan dokumen HACCP plan dengan ketentuan yang ada untuk dapat memperoleh sertifikasi ISO 22000

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > 664 Food technology > Food safety
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: Mrs Christiana Sundari
Date Deposited: 26 Oct 2022 04:22
Last Modified: 15 Nov 2024 05:39
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/29970

Actions (login required)

View Item View Item