Natasya, Ezra (2022) KESETARAAN GENDER DALAM PEMBAGIAN WARISAN PADA KELUARGA TIONGHOA DI KOTA TEGAL. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
18.C1.0029-Ezra Natasya-COVER_a.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
18.C1.0029-Ezra Natasya-BAB I_a.pdf Download (749kB) | Preview |
|
Text
18.C1.0029-Ezra Natasya-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (947kB) |
||
|
Text
18.C1.0029-Ezra Natasya-BAB III_a.pdf Download (682kB) | Preview |
|
|
Text
18.C1.0029-Ezra Natasya-BAB IV_a.pdf Download (309kB) | Preview |
|
|
Text
18.C1.0029-Ezra Natasya-DAPUS_a.pdf Download (611kB) | Preview |
|
|
Text
18.C1.0029-Ezra Natasya-LAMP_a.pdf Download (506kB) | Preview |
Abstract
Hukum waris di Indonesia masih bersifat pluralistis artinya masih berlaku beberapa sistem hukum yang mengaturnya (legalitas formal), salah satunya hukum waris adat Tionghoa yang menganggap anak laki-laki merupakan anak yang lebih berharga dibandingkan dengan anak perempuan, anggapan tersebut memberikan dampak dalam pembagian warisan yang akan dilaksanakan karena anak perempuan tidak memiliki kedudukan yang sama dengan anak laki-laki. Untuk mengetahui pelaksanaan pewarisan dalam masyarakat Tionghoa di Kota Tegal, perumusan masalah yang diajukan adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan pembagian warisan pada masyarakat Tionghoa di Kota Tegal, 2) Apakah pelaksanaan pembagian pewarisan tersebut telah berdasarkan pada prinsip kesetaran gender? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif, dimana pendekatan tersebut berdasarkan pada bukti-bukti nyata di lapangan dan dilaksanakan dengan interaksi langsung antara penulis dengan sumber data yang berkaitan dengan pelaksanaan pembagian warisan secara adat Tionghoa. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kota Tegal dan hasil penelitian dianalisis secara deskriptif analitis. Data yang dikumpulkan dan digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan datanya melalui penelitian lapangan (wawancara) dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembagian warisan masyarakat adat Tionghoa di Kota Tegal masih menerapkan adat Tionghoa dengan sistem kekerabatan patrilineal artinya anak laki-laki memiliki kedudukan yang lebih istimewa dibandingkan dengan anak perempuan. Akibatnya adalah anak perempuan tidak mendapatkan harta warisan atau mendapatkan tetapi jumlahnya relatif sedikit dibandingkan bagian anak laki-laki. Praktek ini memunculkan ketidaksetaraan gender karena anak perempuan tidak memiliki hak sebagai ahli waris atau kesempatan menerima harta waris yang nominal dan besarnya sama seperti anak laki-laki. Jika ditinjau dari peraturan hukum nasional, maka proses pembagian warisan secara adat Tionghoa bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita karena tidak sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mencapai persamaan sepenuhnya antara laki-laki dan perempuan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law |
Divisions: | Faculty of Law and Communication > Department of Law |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 27 Sep 2022 02:08 |
Last Modified: | 27 Sep 2022 02:08 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/29428 |
Actions (login required)
View Item |