Aji, Katon Wahyu Nusantara (2022) PASAR HEWAN PELIHARAAN DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN Arsitektur Neo Vernakular. Other thesis, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
17.A1.0141-Katon Wahyu Nusantara Aji-COVER.pdf Download (472kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
17.A1.0141-Katon Wahyu Nusantara Aji-BAB I.pdf Download (227kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
17.A1.0141-Katon Wahyu Nusantara Aji-BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (422kB) |
||
|
Text (BAB III)
17.A1.0141-Katon Wahyu Nusantara Aji-BAB III.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
17.A1.0141-Katon Wahyu Nusantara Aji-BAB IV.pdf Download (165kB) | Preview |
|
|
Text (BAB V)
17.A1.0141-Katon Wahyu Nusantara Aj-BAB V.pdf Download (287kB) | Preview |
|
|
Text (BAB VI)
17.A1.0141-Katon Wahyu Nusantara Aji-BAB VI.pdf Download (360kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
17.A1.0141-Katon Wahyu Nusantara Aji-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (211kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
17.A1.0141-Katon Wahyu Nusantara Aji-LAMPIRAN.pdf Download (229kB) | Preview |
Abstract
Pasar Hewan Peliharaan merupakan sebuah wadah untuk jual dan beli hewan peliharaan. seiring dengan meningkatnya pendapatan warga masyarakat kota Semarang, memicu lahirnya komunitas komunitas pecinta hewan peliharaan sebagai bagian gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama pada kehidupan masyarakat menengah. Hal ini yg menjadikan keberadaan Pasar Hewan Peliharaan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan sehari hari terkait dengan kebutuhan akan hewan peliharaan. Dalam memenuhi kebutuhan akan hewan peliharaan saat ini , Kota semarang telah tersedia Toko Toko serta Pasar hewan Peliharaan, namun ada beberapa masalah yang sering dihadapi para pecinta hewan peliharaan di Kota Semarang. Pertama, Tempat yang kurang nyaman dan kotor, seperti halnya Lorong Lorong yang berada di Pasar karimata yang gelap karena kurang nya pencahayaan alami maupun buatan. Selain itu fasad bangunan yang kurang terlihat akibat tertutup mmt pedagang yang menyebabkan tampilan Pasar Karimata yang kurang representatif. Ke dua, sirkulasi dan tata ruang dalam Pasar tidak mendukung untuk berinteraksi dengan hewan peliharaan ketiga, terbatasnya jasa layanan perawatan hewan, seperti layanan salon atau penitipan, pemilik hewan di Kota Semarang juga belum bisa memantau pertumbuhan dan rekam kesehatan hewan peliharaan, karena belum tersedia nya fasilitas fasilitas yang ada di dalam Pasar Hewan Peliharaan tersebut. Dengan Kondisi yang ada tersebut maka dirasa sangat perlu adanya perencanaan dan perancangan Pasar Hewan Peliharaan di Semarang yang dapat menjalankan fungsinya secara optimal sebagai wadah kegiatan perdagangan jual beli hewan Peliharaan yang bersih dan nyaman, penyaluran hobi dan perawatan para penggemar hewan peliharaan serta sarana rekreasi dan edukasi bagi masyarakat luas. Pendekatan yang digunakan dalam perencanaan Pasar Hewan Peliharaan adalah Arsitektur Neo Vernakular. Arsitektur Neo-Vernacular yaitu arsitektur yang konsepnya pada prinsipnya mempertimbangkan kaidah-kaidah normatif, kosmologis, peran serta budaya lokal dalam kehidupan masyarakat serta keselarasan antara bangunan, alam, dan lingkungan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > Recreational Arts |
Divisions: | Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 11 Apr 2022 07:41 |
Last Modified: | 13 Apr 2022 02:43 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/28441 |
Actions (login required)
View Item |