HALIM, MOSES (2022) VALIDITAS METODE PENGUKURAN NILAI AKTIVITAS DAN TOTAL ANTIOKSIDAN PADA ANTIOKSIDAN POLAR DAN NON POLAR. S1 thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
16.I1.0179-Moses Halim_COVER_a.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
16.I1.0179-Moses Halim_BAB I_a.pdf Restricted to Registered users only Download (823kB) |
||
Text
16.I1.0179-Moses Halim_BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB) |
||
Text
16.I1.0179-Moses Halim_BAB III_a.pdf Restricted to Registered users only Download (738kB) |
||
Text
16.I1.0179-Moses Halim_BAB IV_a.pdf Restricted to Registered users only Download (907kB) |
||
Text
16.I1.0179-Moses Halim_BAB V_a.pdf Restricted to Registered users only Download (126kB) |
||
|
Text
16.I1.0179-Moses Halim_DAPUS_a.pdf Download (804kB) | Preview |
|
Text
16.I1.0179-Moses Halim_LAMP_a.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) |
Abstract
Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi menghambat reaksi oksidasi dengan mekanisme mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang memiliki sifat oksidan (radikal bebas). Antioksidan yang dihasilkan tubuh manusia tidak cukup untuk melawan radikal bebas, oleh sebab itu tubuh masih memerlukan kebutuhan antioksidan dari luar seperti dalam bahan pangan. Antioksidan dalam bidang pangan berfungsi untuk mempertahankan mutu produk, mencegah ketengikan, perubahan nilai gizi, perubahan warna dan aroma, serta kerusakan fisik lain yang diakibatkan oleh reaksi oksidasi. Antioksidan terdiri dari 2 kelompok yaitu antioksidan enzimatis dan non enzimatis. Contoh antioksidan enzimatis adalah enzim superoksida dismutase (SOD), katalase dan glutation peroksidase. Sedangkan contoh antioksidan enzimatis adalah antioksidan larut air (polar) dan larut lemak (non polar), dimana jenis antioksidan ini juga yang akan diamati pada review kali ini. Senyawa antioksidan polar yang akan direview adalah vitamin C, pengikat logam, protein dan polifenol. Senyawa antioksidan non polar yang akan direview adalah vitamin E, flavonoid dan karotenoid. Tujuan dari review ini adalah untuk melihat validitas metode pengukuran antioksidan (nilai antioksidan dan total antioksidan) pada senyawa antioksidan polar dan non polar. Pada review ini ada beberapa metode yang akan diamati tingkat validitas dan keefektifitasannya. Untuk pengujian nilai aktivitas antioksidan, metode yang diamati adalah metode DPPH, CUPRAC, FIC dan ABTS. Pada pengujian nilai total antioksidan, metode yang akan diamati adalah metode FRAP dan Fosfomolibdat. Terdapat beberapa parameter yang diamati pada setiap penelitian yang akan direview meliputi jenis dan konsentrasi sampel, panjang gelombang, jenis pelarut, waktu inkubasi dan suhu inkubasi. Review ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dari beberapa metode pengujian nilai aktivitas dan total antioksidan, dimana metode- metode tersebut digunakn untuk menganalisa jenis antioksidan polar . dan non polar. Beberapa langkah metode yang dilakukan dalam proses pembuatan review jurnal ini, seperti 1) penentuan topik, 2) analisis masalah, 3) penentuan kata kunci, 4) pengumpulan literatur, 5) penyaringan literatur, 6) ananlisis dan tabulasi data. Kriteria inklusi yang digunakan dalam review ini adalah penelitian yang sudah dipublikasikan baik dalam bentuk jurnal maupun review literature dan penelitian yang berkaitan dengan uji antioksidan dengan metode-metode yang sudah ditentukan, terutama uji pada senyawa antioksidan polar dan non polar. Hasil review paper menunjukkan bahwa pengujian terhadap nilai aktivitas antioksidan polar dan non polar dengan metode DPPH memiliki tingkat validitas dan keefektifitasan yang lebih tinggi daripada metode lainnya. Hal ini disebabkan senyawa radikal yang digunakan pada metode DPPH bersifat lebih stabil dibandingkan dengan metode-metode lainnya serta memiliki prinsip yang paling sederhana. Hasil uji validasi pada beberapa penelitian terhadap senyawa polar dan non polar dengan metode DPPH juga menunjukkan hasil yang lebih stabil dari metode lainnya. Pada pengujian nilai total antioksidan, metode FRAP memiliki tingkat kevalidan dan keefektifitasan yang lebih tinggi dibandingkan metode fosfomolibdat. Hasil uji validasi metode FRAP cenderung lebih tinggi dibandingkan metode fosfomolibdat. Hal ini disebabkan proses ekstraksi yang dilakukan pada metode FRAP lebih mudah dikontrol dibandingkan metode fosfomolibdat, serta tidak beresiko tinggi dalam merusak senyawa antioksidan dalam bahan. Metode fosfomolibdat memiliki kolerasi yang tidak terlalu baik untuk senyawa polifenol dan flavonoid.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology > Antioxidants |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 18 Mar 2022 04:23 |
Last Modified: | 21 Nov 2024 03:43 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/28198 |
Actions (login required)
View Item |