FELIM, JONATHAN (2021) KAJIAN LITERATUR DETEKSI ADULTERAN PADA MADU DENGAN ANALISIS FTIR. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
18.I1.0056-JONATHAN FELIM-COVER_a.pdf Download (484kB) | Preview |
|
|
Text
18.I1.0056-JONATHAN FELIM-BAB I_a.pdf Download (329kB) | Preview |
|
Text
18.I1.0056-JONATHAN FELIM-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (267kB) |
||
|
Text
18.I1.0056-JONATHAN FELIM-BAB III_a.pdf Download (219kB) | Preview |
|
|
Text
18.I1.0056-JONATHAN FELIM-BAB IV_a.pdf Download (287kB) | Preview |
|
|
Text
18.I1.0056-JONATHAN FELIM-BAB V_a.pdf Download (250kB) | Preview |
|
|
Text
18.I1.0056-JONATHAN FELIM-BAB VI_a.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text
18.I1.0056-JONATHAN FELIM-DAPUS_a.pdf Download (296kB) | Preview |
|
|
Text
18.I1.0056-JONATHAN FELIM-LAMP_a.pdf Download (142kB) | Preview |
Abstract
Madu merupakan salah satu pemanis alami yang dapat dijadikan sebagai obat dan sumber antioksidan. Namun, madu menjadi salah satu produk pangan yang sering dipalsukan. Perusahaan dan peternak lebah sering mencampurkan madu palsu ke dalam produknya. Bahan yang sering dipakai dalam memalsukan madu adalah pemanis lain dan sirup komersial. Berdasarkan peristiwa tersebut, perlu dicari salah satu metode yang paling tepat untuk mendeteksi adulteran pada madu. Salah satu metode yang sering digunakan baik industri pangan maupun laboratorium adalah Fourier-Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). FTIR merupakan suatu instrumen yang memanfaatkan interaksi antara dua berkas sinar inframerah dengan sumber material. FTIR bisa digunakan untuk mendeteksi bahan berkualitas tinggi seperti daging, madu, minyak zaitun, saffron, dan oregano. Madu termasuk dalam bahan dengan kualitas tinggi sehingga FTIR sangat cocok untuk mendeteksi adanya adulteran pada madu. Bahan adulteran pada madu yang dapat dideteksi menggunakan FTIR adalah yang berbasis liquid atau sirup, gula monosakarida, gula disakarida, air, cuka, dan campuran dari berbagai jenis adulteran pada madu. Dari berbagai sumber jurnal penelitian, dapat diketahui bahwa cara pemalsuan madu yang dapat dideteksi menggunakan FTIR adalah pencampuran adulteran secara langsung ke dalam madu. Metode FTIR sangat sulit mendeteksi banyak adulteran pada madu yang sudah tercampur satu sama lain. Cara deteksi adulteran pada madu menggunakan FTIR diawali dengan melakukan preparasi sampel terlebih dahulu. Preparasi sampel dilakukan untuk mendapatkan data spektra yang lebih jelas. Sampel madu yang diadulterasi biasanya dipreparasi dengan cara dipanaskan menggunakan waterbath. Setelah dipanaskan, sampel akan dianalisis menggunakan FTIR-ATR. Instrumen FTIR-ATR sangat cocok untuk mendeteksi adulteran pada madu karena kristal ATR tidak larut dalam senyawa organik maupun air. Setelah melakukan perbandingan antar sampel, biasanya muncul dua spektra pada FTIR yaitu spektra adulteran pada madu dan spektra madu asli. Kedua spektra tersebut dibandingkan dan dilihat perbedaan yang paling mencolok berdasarkan rentang bilangan gelombang tertentu. Spektra adulteran pada madu teridentifikasi pada bilangan gelombang 1.500-750 cm-1 karena terdapat gugus gula monosakarida dan disakarida. Metode FTIR biasanya dikombinasikan dengan analisis multivariat untuk membandingkan kemampuan FTIR dalam memprediksi senyawa madu dan pemalsunya. Penggabungan metode analisis multivariat seperti PLS, PCR, dan PCA diharapkan mampu memprediksi keaslian bahan pangan terutama madu. Metode analisis multivariat yang sering digunakan dalam deteksi adulteran pada madu yaitu Partial Least Squares (PLS). Metode ini sering digunakan dalam memprediksi tingkat pemalsuan adulteran gula dalam sampel madu.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Beverage Technology |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 26 Nov 2021 05:46 |
Last Modified: | 26 Nov 2021 05:46 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/27491 |
Actions (login required)
View Item |