Khairunnisa, Ima (2021) ANALISIS KEPATUHAN PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PATHWAY UNTUK MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT DINDA TANGERANG. Masters thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
19.C2.0047-Ima Khairunnisa-COVER_a.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
19.C2.0047-Ima Khairunnisa-BAB I_a.pdf Download (432kB) | Preview |
|
Text
19.C2.0047-Ima Khairunnisa-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (357kB) |
||
|
Text
19.C2.0047-Ima Khairunnisa-BAB III_a.pdf Download (501kB) | Preview |
|
|
Text
19.C2.0047-Ima Khairunnisa-BAB IV_a.pdf Download (214kB) | Preview |
|
|
Text
19.C2.0047-Ima Khairunnisa-DAPUS_a.pdf Download (283kB) | Preview |
|
|
Text
19.C2.0047-Ima Khairunnisa-LAMP_a.pdf Download (142kB) | Preview |
Abstract
Rumah Sakit Dinda Tangerang telah memiliki peraturan internal terkait kebijakan penerapan clinical pathway dalam asuhan terintegrasi. Clinical pathway yang sudah diterapkan diantaranya Hernia Inguinalis Non Komplikata, Neonatal Infeksi, Stroke Non Hemoragik dan Demam Tifoid pada dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan professional pemberi asuhan terhadap penerapan clinical pathway. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik wawancara dan telaah dokumen. Subyek penelitian dalam tesis ini adalah dokter spesialis anak, penyakit dalam, dokter spesialis bedah saraf, dokter umum, perawat, apoteker, ahli gizi, komite medis dan komite mutu. Kepatuhan profesional pemberi asuhan dinilai dari hasil telaah dokumen berkas rekam medis pada 20 pasien. Rumah Sakit Dinda telah menerapkan clinical pathway sebagai standar pelayanan rumah sakit, hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 dan SK Direktur Utama RS Dinda Nomor 204/SK/DIR/RSD/X/2016 tentang Kebijakan Penetapan clinical pathway. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari empat clinical pathway yang sudah diterapkan tiga clinical pathway yang belum dilaksanakan sesuai standar, ada ketidakpatuhan professional pemberi asuhan. Clinical pathway Hernia Inguinalis Non Komplikata ketidakpatuhan terjadi pada variabel pemantauan luka operasi (25%) dan length of stay pasien 3 hari (45%). Neonatal Infeksi pada variabel pemberian antibiotik dan Stroke Non Hemoragik pada variabel pemeriksaan penunjang dan pengobatan. Diantara semua profesional pemberi asuhan, ketidakpatuhan lebih banyak dilakukan oleh profesi dokter, sehingga Permenkes Nomor 2052 Tahun 2011 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran dan Permenkes Nomor 1438 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran belum dilaksanakan sepenuhnya. Faktor penghambat dalam pelaksanaan clinical pathway diantaranya sarana penunjang medik yang belum sesuai, tarif jasa pelayanan rendah dan kurangnya pengetahuan serta ekonomi pasien. Sementara faktor pendukung adalah sarana dan prasarana yang memadai, dukungan direktur rumah sakit dan peraturan internal rumah sakit yang tegas. Upaya penerapan Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) sangat diperlukan sebagai evaluasi penilaian dokter dalam pelaksanaan clinical pathway sesuai Standar Prosedur Operasional.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law |
Divisions: | Graduate Program in Master of Law |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 04 Oct 2021 06:41 |
Last Modified: | 04 Oct 2021 06:41 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/26889 |
Actions (login required)
View Item |