WIJAYA, WILSON (2021) TANGGUNG JAWAB RUMAH SAKIT ATAS PEMENUHAN HAK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUMAH SAKIT BAGI TENAGA MEDIS YANG MENANGANI PASIEN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DENGAN KETERBATASAN ALAT PELINDUNG DIRI. Masters thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

Preview	Text 18.C2.0060-WILSON WIJAYA-COVER_a.pdf Download (509kB) | Preview
Preview	Text 18.C2.0060-WILSON WIJAYA-BAB I_a.pdf Download (367kB) | Preview
	Text 18.C2.0060-WILSON WIJAYA-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (420kB)
Preview	Text 18.C2.0060-WILSON WIJAYA-BAB III_a.pdf Download (648kB) | Preview
Preview	Text 18.C2.0060-WILSON WIJAYA-BAB IV_a.pdf Download (182kB) | Preview
Preview	Text 18.C2.0060-WILSON WIJAYA-DAPUS_a.pdf Download (322kB) | Preview
Preview	Text 18.C2.0060-WILSON WIJAYA-LAMP_a.pdf Download (440kB) | Preview

Abstract

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah suatu penyakit menular saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus (SARS-CoV-2). Untuk menghindari hal tersebut, maka tenaga medis harus menggunakan APD yang baik dan benar sesuai dengan pedoman yang berlaku. Tanggung jawab rumah sakit adalah menyediakan dan menjaga ketersediaan APD yang cukup bagi tenaga medis untuk melindungi keselamatan dan kesehatan kerja tenaga medis. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang pengaturan, pelaksanaan serta hambatan yang dialami rumah sakit dalam pemenuhan hak keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 dengan keterbatasan APD. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Spesifikasi penelitian ini merupakan deskriptif analitik untuk memberikan gambaran beserta analisisnya tentang tanggung jawab rumah sakit atas pemenuhan hak keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari studi lapangan dengan hasil wawancara dengan sumber informasi dan responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa belum ada pengaturan yang secara khusus mengatur tanggung jawab rumah sakit terhadap tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 dengan keterbatasan APD dan untuk mengisi kekosongan peraturan tersebut KEMENKES dan IDI membuat pedoman khusus terkait penggunaan APD pada masa pandemi dan pada masa krisis APD. Tanggung jawab RS Bhakti Wira Tamtama atas pemenuhan hak keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 dengan keterbatasan APD merupakan bentuk tanggung jawab responsibility. Namun masih belum terlaksana dengan baik, sehingga dapat menimbulkan bahaya bagi tenaga medis yang bekerja karena dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja. Hal tersebut dibuktikan melalui adanya kesenjangan antara standar prosedur operasional dengan kenyataan yang dihadapi oleh tenaga medis. Rumah sakit dalam melaksanakan tanggung jawabnya memiliki beberapa hambatan yang dapat dipisahkan berdasarkan aspek yurudis dan non-yuridis. Dari simpulan, Belum ada pengaturan yang secara khusus mengatur mengatur tanggung jawab rumah sakit terhadap tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 dengan keterbatasan APD, maka pihak rumah sakit dibebankan atas tanggung jawab berupa responsibility kepada tenaga medis yang bekerja di bawah instasinya. Perlu pemantauan khusus terkait ketersediaan APD yang ada di rumah sakit dalam bentuk kuantitas serta kualitas agar hak keselamatan dan kesehatan tenaga medis dapat terpenuhi. Serta peran tenaga medis dalam pemilihan serta pengadaan APD di rumah sakit.

Actions (login required)

View Item