Sinudarsono, Kevin (2021) MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN PERKARA KECELAKAAN LALU LINTAS DI POLRESTABES SEMARANG. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
16.C1.0048-Kevin Sinudarsono-COVER_a.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
16.C1.0048-Kevin Sinudarsono-BAB I_a.pdf Download (319kB) | Preview |
|
Text
16.C1.0048-Kevin Sinudarsono-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (392kB) |
||
|
Text
16.C1.0048-Kevin Sinudarsono-BAB III_a.pdf Download (426kB) | Preview |
|
|
Text
16.C1.0048-Kevin Sinudarsono-BAB IV_a.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text
16.C1.0048-Kevin Sinudarsono-DAPUS_a.pdf Download (279kB) | Preview |
|
|
Text
16.C1.0048-Kevin Sinudarsono-LAMP_a.pdf Download (704kB) | Preview |
Abstract
Judul penelitian ini adalah MEDIASI SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN PERKARA KECELAKAAN LALULINTAS DI POLRESTABES SEMARANG, Tujuan dari penulisan ini adalah: (1) Untuk mengetahui proses mediasi sebagai alternatif penyelesaian perkara kecelakaan lalu lintas di Polrestabes Semarang; (2) Untuk mengetahui hambatan yang ditemui dalam pelakasanaan mediasi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan secara utuh dan langsung kepada narasumber dan responden untuk mendapatkan hasil jawaban malalui wawancara, yang kemudian dari hasil wawancara dapat diuraikan dalam bentuk kata-kata tertulis. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut : Proses mediasi sebagai alternatif penyelesaian perkara kecelakaan lalu lintas di Kota Semarang dapat dilakukan apabila adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu korban dan pelaku. Pihak korban mendapatkan kesempatan pertama untuk memilih, apakah akan diselesaikan melalui proses hukum atau mediasi. Apabila pihak korban setuju untuk melakukan peyelesaian melalui mekanisme mediasi, maka ia akan menafsir jumlah kerugian yang dideritanya. Maka apabila pihak pelaku tidak keberatan, kedua pihak dianggap sepakat untuk menyelesaikan perkara kecelakaan lalu lintas tersebut melalui mekanisme mediasi, dan pada saat itu juga pihak kepolisian menghentikan proses penyidikan karena sudah dianggap selesai. Hambatan yang ditemui dalam melaksanakan mekasnisme mediasi dibedakan menjadi dua yaitu disebabkan karena factor internal dan eksternal. Faktor Internal yang timbul yaitu keraguan Kepolisian dalam menerapkan mediasi pada perkara tindak pidana, karena belum adanya peraturan yang mengatur secara jelas mengenai mediasi. Faktor Eksternal yang timbul yaitu korban kecelakaan lalu lintas yang tidak bersedia diselesaikan melalui mekanisme mediasi dan tetap menuntut agar kasus tersebut tetap dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Saran dati penulis adalah sebaiknya dalam perkara kecelakaan lalu lintas, pihak kepolisian dapat menyarankan kepada korban dan pelaku untuk menempuh mekanisme mediasi, sehingga dapat mempercepat waktu penyelesaian dan menghemat biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan perkara tersebut. Kemudian pemerintah sebaiknya memberikan peraturan yang khusus untuk mengatur mekanisme mediasi agar memiliki kepastian hukum.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law > 343 Military, defense, public property, tax, trade & industrial law > Traffic regulation |
Divisions: | Faculty of Law and Communication > Department of Law |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 23 Sep 2021 05:15 |
Last Modified: | 23 Sep 2021 05:15 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/26604 |
Actions (login required)
View Item |