Search for collections on Unika Repository

PENGEMBANGAN PRODUK BISKUIT SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING ASI BERBASIS TEPUNG GANDUM DAN GEMBILI DENGAN PENAMBAHAN PROTEIN (BIJI KECIPIR) DAN PRO-VITAMIN A (WORTEL)

MARKUS, AMELIA GITA FRANSISKA (2015) PENGEMBANGAN PRODUK BISKUIT SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING ASI BERBASIS TEPUNG GANDUM DAN GEMBILI DENGAN PENAMBAHAN PROTEIN (BIJI KECIPIR) DAN PRO-VITAMIN A (WORTEL). Other thesis, PRODI TEKNOLOGI PANGAN UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG.

[img]
Preview
Text (COVER)
11.70.0057 Amelia Triputri Gunawan COVER.pdf

Download (259kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
11.70.0057 Amelia Triputri Gunawan BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (236kB)
[img] Text (BAB II)
11.70.0057 Amelia Triputri Gunawan BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (386kB)
[img] Text (BAB III)
11.70.0057 Amelia Triputri Gunawan BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (315kB)
[img] Text (BAB IV)
11.70.0057 Amelia Triputri Gunawan BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (108kB)
[img] Text (BAB V)
11.70.0057 Amelia Triputri Gunawan BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (38kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
11.70.0057 Amelia Triputri Gunawan DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (105kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
11.70.0057 Amelia Triputri Gunawan LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (841kB)

Abstract

Gembili (Dioscorea esculenta) merupakan salah satu sumber karbohidrat lokal. Gembili memiliki komponen kesehatan serat pangan prebiotik lebih tinggi ketimbang umbi lainnya dan baik untuk diolah menjadi tepung. Pencampuran tepung gembili dan tepung gandum yang ditambah dengan tepung biji kecipir dan bubur wortel dapat digunakan sebagai bahan baku dasar pembuatan biskuit. Wortel dan biji kecipir merupakan salah satu pangan lokal sumber pro-vitamin A dan protein. Sedangkan, produk biskuit cocok untuk dijadikan sebagai Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan yang sangat penting untuk diberikan kepada bayi usia 6 bulan ke atas demi tercukupinya gizi bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan tepung komposit terigu dan gembili juga dengan penambahan tepung biji kecipir dan bubur wortel sebagai bahan dasar pembuatan biskuit. Pada penelitian pendahuluan dilakukan uji sensori untuk mengetahui jumlah tepung kecipir yang dapat ditambahkan kedalam adonan. Untuk sensori, data diolah menggunakan uji nonparametrik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji pendugaan Mann Whitney sebagai uji beda. Berdasarkan uji sensori ranking hedonik dengan variasi penambahan tepung kecipir diketahui bahwa konsentrasi penambahan yang masih dapat ditoleransi adalah dengan penambahan sebanyak 20 g tepung kecipir, sedangkan menurut penelitian sebelumnya diketahui bahwa penambahan bubur wortel pada biskuit balita sebanyak 35% diketahui paling disukai oleh panelis. Kemudian, pada tahap penelitian utama dilakukan pengujian sensori dengan variasi jumlah substitusi tepung gembili yaitu 0 g (P1=formulasi 1), 10 g (P2=formulasi 2), 15 g (P3=formulasi 3), dan 20 g (P4=formulasi 4). Berdasarkan uji sensori diketahui bahwa formulasi 4 paling disukai oleh panelis. Formulasi paling disukai ini diuji kimia yang meliputi uji kadar air, kadar lemak, kadar serat, kadar protein, kadar beta-karoten, kadar abu dan kadar karbohidrat. Uji fisik meliputi uji densitas kamba, daya serap air, dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar serat yang dimiliki oleh biskuit substitusi 20 g (formulasi 4) melebihi standar yang ditetapkan yaitu 5%. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada biskuit substitusi 15 g (formulasi 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biskuit memiliki kadar air 3,52%, kadar abu 2,22%, kadar lemak 11,63%, kadar protein 8,33%, kadar karbohidrat 74,29%, kadar serat 3,6%, dan memiliki energi 435,17 kkal. Sedangkan kandungan vitamin A pada biskuit diasumsikan adalah 221,2 RE/ 100 gram bahan. Makanan Pendamping ASI (Biskuit) memenuhi standar gizi yang ditentukan oleh SNI 7111.2: 2005, kecuali kandungan vitamin A yang tidak mencapai standar. Hal ini menjadi salah satu faktor agar bayi dan balita mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam demi tercukupinya kebutuhan vitamin A mereka.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 660 Chemical engineering > Food Technology > Food Development Product
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Department of Food Technology
Depositing User: Mrs Fransiska Septiana
Date Deposited: 26 Aug 2015 01:17
Last Modified: 21 Jul 2023 02:27
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/265

Actions (login required)

View Item View Item