Yusni Warastuti, YW and Sansaloni Butar Butar, Sansaloni Butar Butar and Monika Murniati, Monika Murniati and Clara Susilawati, Clara Susilawati (2021) STUDI KUALITATIF PERSEPSI PENYELENGGARA GEREJA TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS ISAK 35. Project Report. P3A Unika Soegijapranata, P3A Unika Soegijapranata. (Unpublished)
|
Text
isak 35.pdf Download (716kB) | Preview |
Abstract
Gereja sebagai salah satu entitas berorientasi nonlaba secara finansial menerima sumbangan dari umat/jemaat untuk mendanai akvitas pelayannya. Ciri dari entitas berorientasi nonlaba para penyumbang tidak mengharapkan pengembalian manfaat ekonomik yang sebanding dengan yang telah disumbangkannya. Teori legitimasi dapat digunakan untuk menjelaskan posisi gereja sebagai suatu entitas yang memiliki kontrak sosial dengan umat, yaitu bagaimana gereja dalam hal ini pengelola gereja dapat memberikan pelayanan gerejani yang menumbuhkan dan memelihara iman dan kepercayaan umat melalui seluruh aktivitasnya. Intepretasi Standar Akuntansi Keuangan 35 sebagai pengganti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no 45 merupakan pedoman bagi entitas berorientasi nonlaba untuk melakukan penyajian laporan keuangan bagi para pengguna. Ketersediaan informasi yang bermanfaar dan pemahaman mengenai laporan keuangan memiliki peran penting pada seberapa banyak pengguna mampu membaca laporan keungan sekaligus memahami aturan pelaporannya. Berdasarkan kondisi ini maka penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman pengelola gereja atas komponen laporan keuangan yang harus disajikan dan juga kebermanfaatan dari laporan yang telah disajikan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara dengan in depth interview sehingga dapat memperoleh informasi yang mendalam dari informan. Informan penelitian ini terdiri dari lima orang yang terdiri dari dua orang Pastor Kepala, dua orang bendahara, dan satu orang majelis. Teknik analisis dalam penelitian ini setelah malakukan wawancara dilakukan transkripsi data wawancara; dan selanjutnya dilakukan deskripsi serta interpretasi atas data yang diperoleh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pedoman yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan masih menggunakan PSAK 45 karena memang otoritas gereja yang lebih tinggi belum melakukan penyesuaian pedoman ini. Hasil lain yaitu pemahaman mengenai keberadaan ISAK 35 dari para bendahara paroki lebih baik daripada para pastor kepala karena bendahara paroki yang menjadi informan penelitian berpendidikan akuntansi dan bekerja pada bidang akuntasi dan kantor akuntan publik. Alasan lain yaitu bendahara sebagai pihak yang menyediakan informasi sedangkan pastor kepala merupakan pengguna informasi. Laporan keuangan yang saat ini tersedia yaitu laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas sudah cukup digunakan untuk dasar pengelolaan gereja mulai dari perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Ketiadaan laporan arus kas tidak membuat informan merasa kekurangan informasi.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 650 Management > 657 Accounting |
Divisions: | Faculty of Economics and Business > Department of Accounting |
Depositing User: | Ms Yusni Warastuti |
Date Deposited: | 28 Jul 2021 14:00 |
Last Modified: | 07 Feb 2024 01:05 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/26138 |
Actions (login required)
View Item |