UTOMO, DAUD PRAYOGO (2021) KAJIAN PEMODELAN DRAINASE STUDI KASUS SEGMEN HM.9 SAMPAI HM.27 SUNGAI SRINGIN DITINJAU DARI PARAMETER FISIK AIR. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

Preview	Text 20.B1.0062-DAUD PRAYOGO UTOMO-COVER_a.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text 20.B1.0062-DAUD PRAYOGO UTOMO-BAB I_a.pdf Download (226kB) | Preview
	Text 20.B1.0062-DAUD PRAYOGO UTOMO-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
Preview	Text 20.B1.0062-DAUD PRAYOGO UTOMO-BAB III_a.pdf Download (938kB) | Preview
Preview	Text 20.B1.0062-DAUD PRAYOGO UTOMO-BAB IV_a.pdf Download (4MB) | Preview
Preview	Text 20.B1.0062-DAUD PRAYOGO UTOMO-BAB V_a.pdf Download (211kB) | Preview
Preview	Text 20.B1.0062-DAUD PRAYOGO UTOMO-DAPUS_a.pdf Download (176kB) | Preview
Preview	Text 20.B1.0062-DAUD PRAYOGO UTOMO-LAMP_a.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Sungai Sringin memiliki pencemaran yang tinggi hal tersebut dikarenakan terdapat kawasan industri dan permukiman dalam Kecamatan Genuksari Kota Semarang. Penelitian ini mengambil segmen HM.9 sampai HM.27 hal ini dikarenakan pada wilayah tersebut terdapat kawasan industri dan kawasan permukiman yang secara langsung membuang limbah kedalam sungai. Segmen tersebut memiliki pencemaran Total Zat Padat Terlarut (TDS/Total Dissolved Solids) memiliki nilai 940 mg/L – 1404 mg/L, sedangkan Total Zat Padat Tersuspensi (TSS/Total Suspended Solids) memiliki pencemaran 3 mg/L – 8 mg/L. Untuk mengatasi pencemaran yang tinggi dilakukan pemodelan EPA-SWMM untuk mengetahui desain yang efisien dalam menurunkan tingkat pencemaran air. Penelitian ini menggunakan metode analisa curah hujan, analisa bentuk penampang dan analisa kemiringan saluran. Penelitian ini menghasilkan saluran HM.27 sampai HM.12+90 memerlukan kemiringan saluran 0,15%. Sedangkan saluran HM.12+91 sampai HM.9 memerlukan kemiringan saluran 0,06%. Bentuk rencana, saluran mampu menurunkan TDS sebesar 3,64% - 13,17%.

Actions (login required)

View Item