Adyaksahputra, Alviano (2021) KAJIAN ARSITEKTURAL RUMAH TINGGAL TASRIPIN DI KAMPUNG KULITAN SEMARANG. Masters thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
17.A2.0008-Alviano Adyaksahputra-COVER_a.pdf Download (778kB) | Preview |
|
|
Text
17.A2.0008-Alviano Adyaksahputra-BAB I_a.pdf Download (863kB) | Preview |
|
Text
17.A2.0008-Alviano Adyaksahputra-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text
17.A2.0008-Alviano Adyaksahputra-BAB III_a.pdf Download (782kB) | Preview |
|
|
Text
17.A2.0008-Alviano Adyaksahputra-BAB IV_a.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text
17.A2.0008-Alviano Adyaksahputra-BAB V_a.pdf Download (6MB) | Preview |
|
|
Text
17.A2.0008-Alviano Adyaksahputra-BAB VI_a.pdf Download (448kB) | Preview |
|
|
Text
17.A2.0008-Alviano Adyaksahputra-DAPUS_a.pdf Download (560kB) | Preview |
|
|
Text
17.A2.0008-Alviano Adyaksahputra-LAMP_a.pdf Download (518kB) | Preview |
Abstract
Kampung tua yang tumbuh seiring dengan kota lama kolonial mempunyai esensi yang sama penting dalam membentuk alur sejarah kota. Masalah yang sering timbul pada daerah lama meskipun mempunyai nilai historis, arkeologis, arsitektur dan budaya yang unik berubah menjadi kawasan yang kumuh dan bangunan dibiarkan tidak terawat, seringkali daerah lama tersebut di beli oleh investor dan dijadikan gedung-gedung mewah, terutama daerah lama yang tidak memiliki sertifikat ataupun dijadikan cagar budaya. Sebagai historis tumbuhnya kota Semarang, secara fisik bangunan, rumah peninggalan Tasripin di Kampung Kulitan mempunyai fenomena yang menarik dan spesifik, karena latar belakangnya yang unik dan belum banyak terungkap. Bangunan rumah peninggalan Tasripin mempunyai bentuk-bentuk yang khas. Hal ini menjadikan rumah peninggalan Tasripin di Kampung Kulitan sangat menarik untuk dikaji nilai historis, nilai arkeologis serta nilai arsitekturalnya dalam usaha memahami dan mengevaluasi langgam arsitektural rumah tinggal milik Tasripin. Dilihat dari kasus yang diambil, metoda yang digunakan adalah metoda penelitian sejarah. Sumber data primer adalah dokumen dan peninggalan yang berupa situs atau artefak. Pusat perhatian dalam penulisan laporan diarahkan pada masalah cara penulisan atau pelaporan penelitian sejarah dengan merangkai fakta-fakta yang ada di lapangan. Dalam penelitian arsitektur dan arkeologi, physical artifact (bangunan, monumen atau situs peninggalan) adalah obyek-obyek bukti penelitian yang sangat penting untuk data primer. Dalam kasus ini metoda deskriptif dipakai untuk menggambarkan obyek yang diteliti yaitu bangunan atau rumah tinggal milik Tasripin, informasi yang didapat menjadi dasar untuk analisa keadaan pada saat itu. Metoda pengumpulan data dengan cara survei langsung ke rumah-rumah peninggalan Tasripin. Hasil yang diperoleh dari kajian historis, arsitektural, dan analisis langgam arsitektur rumah tinggal milik Tasripin yaitu, perkembangan Kampung Kulitan sangat dipengaruhi oleh Tasripin yang menguasai tanah di kampung tersebut dan sekitarnya, dimana tanah-tanah tersebut digunakan untuk hunian, gudang penyimpanan kulit, serta pengolahan kulit di beberapa periode hingga akhirnya tanah-tanah tersebut dikelola oleh keturunannya untuk beberapa bisnis selain kulit. Sebagai milyader pengusaha kulit pada masanya, bangunan rumah milik keluarga Tasripin memiliki ciri khusus layaknya rumah bangsawan pribumi. Rumah asli milik keluarga Tasripin memiliki ciri khusus dibandingkan rumah lain disekelilingnya. Langgam arsitektur rumah tinggal Tasripin menggunakan perpaduan dari langgam arsitektur kolonial, arsitektur islam, dan arsitektur jawa
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > 728 Residential buildings |
Divisions: | Graduate Program in Architecture |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 08 Jun 2021 03:34 |
Last Modified: | 08 Jun 2021 03:34 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/25446 |
Actions (login required)
View Item |