Linarto, Elizabeth Laurencia (2021) Panti Werdha di Semarang dengan Pendekatan Placemaking. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-COVER_a.pdf Download (861kB) | Preview |
|
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-BAB I_a.pdf Download (330kB) | Preview |
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-BAB II_a.pdf Restricted to Registered users only Download (615kB) |
||
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-BAB III_a.pdf Download (630kB) | Preview |
|
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-BAB IV_a.pdf Download (327kB) | Preview |
|
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-BAB V_a.pdf Download (767kB) | Preview |
|
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-BAB VI_a.pdf Download (326kB) | Preview |
|
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-BAB VII_a.pdf Download (428kB) | Preview |
|
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-DAPUS_a.pdf Download (429kB) | Preview |
|
|
Text
16.A1.0127-Elizabeth Laurencia Linarto-LAMP_a.pdf Download (348kB) | Preview |
Abstract
Sebuah tempat yang aman dan nyaman merupakan tempat yang dibutuhkan semua orang. Bagi seorang dengan usia yang sudah lanjut, pasti membutuhkan tempat yang benar-benar nyaman dan juga aman untuk mendukung setiap aktifitas yang dilakukan. Panti werdha menjadi tempat atau wadah berkumpulnya setiap lansia yang tidak memiliki keluarga atau keluarga yang tidak memiliki waktu untuk mengurus dan menemani lansia. Ditambah dengan usia yang lanjut, tentu resiko terkena penyakit dan juga resiko terjatuh sangat besar sehingga dibutuhkan pengawasan yang penuh. Bagi keluarga yang tidak memiliki waktu untuk mengurus orang tua, dapat menitipkan lansia tersebut ke dalam panti werdha. Seseorang yang disebut lansia adalah orang dengan usia 60 tahun ke atas. Selain menjadi tempat tinggal, panti werdha juga memiliki fasilitas yang dapat mendukung setiap kegiatan dan aktifitas lansia untuk menyalurkan hobi yang ada. Dengan banyaknya kegiatan, maka juga dapat memberi dampak yang baik bagi lansia yang tinggal di dalam panti werdha tersebut. Placemaking adalah pendekatan yang digunakan agar pengguna dalam bangunan tersebut dalam memiliki keharmonisan dengan bangunan yang digunakan. Penerapan ini digunakan sebagai pendukung agar bangunan nantinya dapat menjadi nyaman dan aman untuk ditinggali. Hubungan antara lansia dan panti werdha harus dapat terbangun dengan baik, letak ruang dalam dan ruang luar juga harus dapat saling menyatu untuk mempermudah setiap aktifitas lansia. Selain diterapkan pada pola penataan ruang, placemaking juga dapat diterapkan melalui ornamen serta material pada bangunan yang ramah bagi lansia dan tidak membahayakan segala bentuk aktifitas dari para lansia. Selain dari memperhatikan aktifitas, panti werdha juga harus memperhatikan ruang gerak bagi lansia yang masih menggunakan alat bantu berjalan seperti kursi roda maupun tongkat/krek. Dimensi ruang dalam pergerakan alat bantu tersebut harus diperhatikan dengan baik agar setiap aktifitas lansia tidak menjadi terganggu atau mengalami kesulitan. Tanda arah bagi lansia juga penting mengingat lansia mudah sekali lupa, hal ini agar lansia tidak merasa bingung jika ingin menuju satu ruang ke ruang lainnya. Kota Semarang adalah kota dengan tingkat kesibukan yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang ada, jumlah lansia di Semarang banyak, khususnya para lansia yang tinggal sendiri tanpa adanya pengawasan orang dewasa. Jumlah panti werdha yang ada di Semarang juga sedikit sehingga tidak cukup ruang untuk menampung setiap lansia yang ada di Kota Semarang
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 720 Architecture |
Divisions: | Faculty of Architecture and Design |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 16 Apr 2021 04:26 |
Last Modified: | 16 Apr 2021 04:26 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/24432 |
Actions (login required)
View Item |