Search for collections on Unika Repository

REVITALISASI LEMBAGA ADAT “SANIRI” SEBAGAI AKTUALISASI OTONOMI DESA DALAM REKONSILIASI PASCA KONFLIK DI AMBON

Dewi, Yustina Trihoni Nalesti and Pandiangan, Andreas and Suroto, Valentinus (2020) REVITALISASI LEMBAGA ADAT “SANIRI” SEBAGAI AKTUALISASI OTONOMI DESA DALAM REKONSILIASI PASCA KONFLIK DI AMBON. Project Report. -, Semarang. (Unpublished)

[img] Text
LAPORAN PENELITIAN TRIHONI DKK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengangkat masalah rekonsiliasi yang merupakan jalan bagi terciptanya pemulihan masyarakat dari situasi konflik menuju situasi damai. Lokasi Ambon yang dipilih karena rekonsiliasi di Ambon masih menyisakan beberapa persoalan, kerusuhan dan konflik yang masih sering terjadi meskipun dalam skala yang relatif kecil mengindikasikan bahwa proses rekonsiliasi dan dialog yang dibangun oleh pemerintah dan tokoh masyarakat di kalangan akar rumput belum sepenuhnya selesai. Rekonsiliasi Ambon menjadi urgent dan spesifik karena menyangkut dua kelompok agama yang dominan di Ambon yaitu Kristen dan Islam sehingga kesuksesan rekonsiliasi akan menjadi barometer toleransi di Indonesia. Sayangnya rekonsiliasi pasca konflik yang bersifat top down telah menciptakan segregasi pemukiman yang memisahkan Kristen dan Muslim baik secara spasial maupun secara sosial, sehingga menjadikan dua komunitas ini tidak hidup bersama dalam suatu lingkungan yang mengajarkan pada mereka untuk saling memahami. Dengan segregasi tersebut justru memunculkan sikap saling waspada dan hati-hati satu komunitas terhadap lainnya. Dalam kondisi ini maka rekonsiliasi yang berbasis partisipasi masyarakat dan bersifat bottom up layak diupayakan. Rekonsiliasi model ini semakin memperoleh momentum penting ketika otonomi desa yang memungkinkan tumbuh suburnya partisipasi masyarakat diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Dalam Undang-Undang tersebut Lembaga Adat Saniri yang menjadi lembaga adat Negeri-negeri di Ambon berbasis kearifan lokal mendapatkan tempat dalam struktur desa yang dapat berfungsi mewadahi kehendak dan partisipasi masyarakat tentang bagaimana rekonsiliasi akan dijalankan. Tujuan penelitian jangka panjang untuk memberikan kontribusi dalam bidang rekonsiliasi paska konflik dengan menggali potensi masyarakat dalam wadah Lembaga Adat Saniri. Penelitian ini dirasakan sangat penting artinya karena bersinergi dengan usaha penguatan lembaga adat dalam konteks otonomi desa sesuai dengan Undang-Undang Desa sebagai komitmen menyelenggarakan perdamaian yang hakiki dalam masyarakat paska konflik di Ambon. Target khusus penelitian memfokuskan pada penyusunan kebijakan yang berupa model revitalisasi Lembaga Adat Saniri dalam sistem pemerintahan desa untuk rekonsiliasi konflik berbasis partisipasi masyarakat, yang dapat menjadi model bagi upaya rekonsiliasi bagi daerah-daerah konflik lainnya. Penelitian akan melalui tiga tahap yang diselesaikan dalam 3 tahun. Tahap/ tahun pertama, penelitian diarahkan pada inventarisasi dan sistematisasi hukum positif untuk melihat apakah aturan yang ada sudah memperkuat ruang partisipasi masyarakat dalam konteks rekonsiliasi. Selanjutnya masih di tahun pertama, akan dilakukan analisis terhadap pelaksanaan rekonsiliasi di Ambon selama ini untuk menilai apakah rekonsiliasi sudah berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip rekonsiliasi dan untuk mengevaluasi pelaksanaan rekonsiliasi tersebut. Tahap/ tahun kedua, penelitian diarahkan pada perancangan model rekonsiliasi berbasis partisipasi masyarakat dengan menggarisbawahi fungsi dan struktur Lembaga Adat Saniri dalam memerankan fungsinya. Tahap/ tahun ketiga, penelitian akan menguji coba model yang sudah dibuat pada tahun kedua agar temuan yang bersifat inovatif yang berupa revitalisasi Lembaga Adat Saniri dalam menjalankan rekonsiliasi berbasis partisipasi masyarakat mendapatkan validasi dan siap diterapkan sebagai model bagi seluruh desa adat (negeri) di Ambon. Data didapat melalui studi dokumentasi, wawancara dengan narasumber dan responden serta dan focus group discussion (FGD). TKT pada level 5 dan 6, dengan hasil sebuah naskah akademik yang direkomendasikan pada Pemerintah Kota Ambon.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: 300 Social Sciences
300 Social Sciences > 340 Law
Divisions: Faculty of Law and Communication
Depositing User: Ms Trihoni Nalesti
Date Deposited: 14 Feb 2021 02:22
Last Modified: 14 Feb 2021 02:22
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/23629

Actions (login required)

View Item View Item