KOESMARTADI, CHRISTOPHORUS PADUAN ATAP LEMPENGAN DENGAN STRUKTUR PENYANGGA SEBAGAI CIRI KONSTRUKSI ARSITEKTUR NUSANTARA. In: Kuliah Tamu Online Teori Arsitektur dan Lingkungan.
Text
UNMER _ FIX. PPT 28.11.2020.pdf Restricted to Registered users only Download (18MB) |
||
|
Image
(Unmer) Sertifikat Pemateri.jpeg Download (133kB) | Preview |
Abstract
Ada faktor dominan Arsitektur diIndonesia yang bertentangan namun harus disatukan yakni gempa bumi yang mengharuskan bangunan bias bergoyang besar di bawah agar stabil, namun ketika berhadapan dengan iklim maka dibutuhkan bangunan yang besar diatas, sehingga keduanya harus dipersatukan (Heinz frick) Lantai bukan satu satunya pembentuk ruang melainkan empyak penaunglah yang melakukannya (Prijotomo) Yang perlu diperhatikan ketika membangun di daerah rawan gempa yakni hindari konstruksi yang mengakibatkan momen besar, sedapat mungkin struktur kolom menerima beban sentris (Schodek) Membangun didaerah gempa bumi yang perlu diperhatikan adalah penggunaan bahan yang ringan dan lentur, misal kayu (Idham) Konstruksi ikat memang merupakan konstuksi yang memberikan kesempatan kepada bangunan untuk bergoyang bila terjadi goyangan terhadap dirinya akibat gempa bumi (Prijotomo) Dalam sebuah desain di daerah rawan gempa bumi maka arsitektur dan struktur ibaratnya dua muka keping uang yang saling berpengaruh (Idham)
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 720 Architecture |
Divisions: | Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture - Project Report |
Depositing User: | Mr Ch. Koesmartadi . |
Date Deposited: | 14 Feb 2021 02:22 |
Last Modified: | 14 Feb 2021 02:22 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/21764 |
Actions (login required)
View Item |