PERPUSTAKAAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP TAMAN BACA

Widyasmara, Brigitta Ayu (2019) PERPUSTAKAAN ANAK KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP TAMAN BACA. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA.

[img]
Preview
Text
15.A1.0129_Brigitta Ayu W_COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
15.A1.0129_Brigitta Ayu W_BAB 1.pdf

Download (581kB) | Preview
[img] Text
15.A1.0129_Brigitta Ayu W_BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (471kB)
[img]
Preview
Text
15.A1.0129_Brigitta Ayu W_BAB 3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
15.A1.0129_Brigitta Ayu W_BAB 4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
15.A1.0129_Brigitta Ayu W_BAB 5.pdf

Download (572kB) | Preview
[img]
Preview
Text
15.A1.0129_Brigitta Ayu W_DAPUS.pdf

Download (283kB) | Preview
[img]
Preview
Text
15.A1.0129_Brigitta Ayu W_LAMPIRAN.pdf

Download (555kB) | Preview

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan membentuk generasi penerus bangsa yang unggul adalah membentuk minat baca anak sejak dini sehingga memiliki bekal wawasan dan cara pandang yang luas. Sementara data dari UNESCO pada tahun 2017 menunjukkan persentase minat baca anak Indonesia sangat rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya minat baca, karena tidak meratanya penyebaran koleksi bahan perpustakaaan dan taman bacaan di berbagai lapisan masyarakat serta belum optimalnya pemberdayaannya. Kemiskinan merupakan salah satu faktor rendahnya literasi masyarakat, dimana masyarakat yang kurang mampu tidak dapat membeli buku atau akses pendidikan tambahan. Faktor lainnya adalah budaya dari masyarakat pada era ini dimana anak cenderung memilih bermain gadget daripada belajar ataupun melakukan interaksi sosial. Untuk isu lokal sendiri, di Kota Semarang belum meratanya Ruang Publik Ramah Anak. Perpustakaan Anak dengan konsep Taman Baca merupakan ruang publik edukasi yang dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. Penerapan Konsep Taman Baca sebagai media aktif yang menghidupkan dan menggerakan kegiatan di Perpustakaan Anak yang merupakan sarana edukasi pasif. Perpustakaan dengan Konsep Taman Baca dikemas menjadi wisata intelektual yang bersifat rekreatif dengan beragam kegiatan yang melibatkan partisipan penunjung dan tercipta kegiatan besosialisasi serta eksplorasi. Projek Perpustakaan dan Taman Baca Anak ini memiliki sasaran anak berusia 3-16 tahun juga memenuhi fungsi bagi pengunjung anak berkebutuhan khusus. Selain memperhatikan karakter dan psikologis anak, Perpustakaan dengan Konsep Taman Baca juga menjadi sarana anak dalam mengembangkan diri. Pemilihan tapak dilakukan berdasar orientasi pengguna dan tingkat kestrategisan tapak maka dilpilih tapak di Kalicari, Kecamatan Pedurungan dimana keterkaitan antar fungsi bangunan dan analisa tapak dihasilkan permasalahan antara lain kebisingan, intensitas matahari yang tinggi, kualitas lingkungan yang kurang mendukung, dan kepadatan kawasan. Yang kemudian didukung oleh teori pengatur kebisingan, pencahayaan alami, pengolahan landscape untuk mendapat view dari tapak, dan teori tentang mengatasi kemacetan pada bangunan. Konsep Taman Baca lahir dari bagaimana menjadikan suatu pola kegiatan interaksi sosial dan pembelajaran yang kreatif menjadi penggerak minat untuk belajar dan mengembangkan diri serta menjalin suatu relasi sosial. Konsep Taman Baca menekanan desain terhadap bagaimana perpustakaan dapat menjadi wadah kegiatan dan pencerminan nilai dari taman baca yang menjadikan perpustakaan tidak lagi menjadi media edukasi pasif yang kaku melainkan menjadikan implementasi taman baca sebagai penggerak kegiatan didalam Perpustakaan Anak ini. Nilai dari Taman Baca ini menghasilkan aspek potensi yang kemudian diimplementasikan menjadi nilai dari keruangan arsitektur yaitu bagaimana menciptakan interaktif learning space yang bersifat rekreatif sekaligus dapat menjalin suatu rasa memiliki bersama sebagai sebuah komunitasAspek interaktif learning adalah bagaimana anak dapat belajar secara mandiri dan mengembangkan dirinya secara aktif, Aspek Recreative Space adalah bagaimana membentuk suatu lingkungan yang bersifat rekreatif dimana anak dapat melakukan permainan sebagai bentuk dalam proses tumbuh kembang anak, sementara Aspek Social Interaction adalah tentang bagaimana anak dapat belajar bersosialisasi dan mulai belajar menjadi komunitas dalam masyarakat

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > Educational Buildings
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture
Depositing User: Ms Agustin Hesti Pertiwi
Date Deposited: 23 Jun 2020 04:48
Last Modified: 23 Sep 2020 06:18
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/21322

Actions (login required)

View Item View Item