Paramtopo, Dewanggo Haryo (2019) TEMPAT REKREASI DAN EDUKASI UNTUK ANAK DI PUSAT KOTA SEMARANG. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA.

Preview	Text 15A10028_2020_1_15.A1.0028 Dewanggo Haryo P_COVER.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text 15A10028_2020_1_15.A1.0028 Dewanggo Haryo P_BAB 1.pdf Download (132kB) | Preview
	Text 15A10028_2020_1_15.A1.0028 Dewanggo Haryo P_BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (433kB)
Preview	Text 15A10028_2020_1_15.A1.0028 Dewanggo Haryo P_BAB 3.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text 15A10028_2020_1_15.A1.0028 Dewanggo Haryo P_BAB 4.pdf Download (133kB) | Preview
Preview	Text 15A10028_2020_1_15.A1.0028 Dewanggo Haryo P_BAB 5.pdf Download (452kB) | Preview
Preview	Text 15A10028_2020_1_15.A1.0028 Dewanggo Haryo P_DAPUS.pdf Download (128kB) | Preview
Preview	Text 15A10028_2020_1_15.A1.0028 Dewanggo Haryo P_LAMPIRAN.pdf Download (141kB) | Preview

Abstract

Liburan atau rekreasi biasanya merupakan hal yang dinantikan oleh anak-anak karena dapat menjadi salah satu ajang pelepas lelah dan mendapatkan suasana baru. Namun, minimnya wisata yang bertema edukasi membuat warga Semarang enggan berwisata di kota. Sebagai orang tua juga tentu harus memilih tempattempat wisata yang tepat, sehingga anak-anak tidak hanya mendapatkan kesenangan mereka semata, akan tetapi dapat juga memberikan pengalaman dan pengetahuan. Sekolah identik dengan karakter yang formal dan kaku bagi anak. Fenomena yang kerap kali muncul adalah anak-anak sering mengalami kejenuhan didalam sekolah. Secara alamiah anak masih membutuhkan dan merindukan untuk bermain dan menikmati masa kanak-kanaknya. Dengan perilaku alamiah anak ini lah yang lebih membuat anak selalu ingin beraktifitas diluar ruangan. Komponen psikologi tumbuh kembang anak menjadi salah satu masalah dalam projek ini. Di setiap tahapan umur anak memiliki kecendrungan yang berbeda. Kecenderungan itulah yang terdapat sikap positif didalam setiap umur tersebut dan itu dapat di kembangkan melalui permainan-permainan. Tempat rekreasi dan edukasi ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative baru dalam meningkatkan pengetahuan dan unsur wisata. Semarang merupakan sebuah Kota di Jawa Tengah yang belum memiliki konsep wisata rekreasi dan edukasi. Selain itu, juga dapat sekaligus mengembangkan potensi wisata Semarang yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Kota Semarang. Projek Tempat Rekreasi dan Edukasi untuk Anak di Pusat Kota Semarang ini diangkat untuk mewadahi warga Semarang dapat melihat, mengetahui dan sekaligus mempelajari tentang edukasi dapat diperoleh juga dari rekreasi. Dibutuhkan juga sebuah perancangan yang mampu mewadahi fasilitas edukasi serta wisata bagi anak yang mampu menerapkan prinsip-prinsip pendekatan arsitektur perilaku. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prinsip perilaku dalam bangunan yang pertama adalah faktor manusia, faktor usia, dan jenis kelamin. Pada pemograman arsitektur, sistem yang menempati tempat dan lingkungan tidak dapat dipisah secara empiris. Maka dari itu perilaku manusia terjadi pada suatu tempat serta tidak dapat di evaluasi tanpa pertimbangan faktor lingkungan. Sedangkan pada desain arsitektur, warna mempunyai peranan penting dalam mewujudkan suasana ruang dan mendukung terwujudnya perilaku-perilaku tertentu. Dalam ruang warna dapat pengaruh tidak hanya menimbulkan suasana panas atau dingin, tapi warna juga dapat mempengaruhi kualitas ruang tersebut. Dibutuhkan juga ruangan yang dapat mewadahi aktivitas pengguna bangunan yang nyaman secara fisik dan psikis. Kenyamanan secara fisik timbul karena pengolahan ruang yang dapat berfungsi secara optimal. Sedangkan kenyamanan psikis timbul karena adanya kenyamanan thermal, visual, akustik, dan spasial dalam bangunan. Dengan terciptanya kenyamanan maka akan tercipta rasa senang dan tenang dalam berperilaku.

Actions (login required)

View Item