Kurniya, Peni (2019) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN DAN/ATAU KEKERASAN FISIK DALAM PRESPEKTIF HAK ASASI MANUSIA(STUDI DI POLRESTABES SEMARANG). Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG.
|
Text
15.C1.0044 PENI KURNIYA (9.44)..pdf COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
15.C1.0044 PENI KURNIYA (9.44)..pdf BAB I.pdf Download (175kB) | Preview |
|
Text
15.C1.0044 PENI KURNIYA (9.44)..pdf BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (262kB) |
||
|
Text
15.C1.0044 PENI KURNIYA (9.44)..pdf BAB III.pdf Download (532kB) | Preview |
|
|
Text
15.C1.0044 PENI KURNIYA (9.44)..pdf BAB IV.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text
15.C1.0044 PENI KURNIYA (9.44)..pdf DAPUS.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text
15.C1.0044 PENI KURNIYA (9.44)..pdf LAMP.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Penelitian dengan judul “Perlindungan Hukum terhadap Anak Korban Tindak Pidana Penganiayaan dan/atau Kekerasan Fisik dalam Prespektif Hak Asasi Manusia (Studi di Polrestabes Semarang)” ini bertujuan: (1) untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum yang diberikan Penyidik terhadap Anak yang menjadi korban penganiayaan dan/atau kekerasan fisik dalam prespektif Hak Asasi Manusia; (2) mengetahui implementasi tanggungjawab pihak penyidik dan DP3AKB saat tindak pidana penganiayaan dan/atau kekerasan fisik saat proses Penyidikan di Polrestabes Semarang; dan (3) untuk mengetahui hambatan yang ditemui oleh Penyidik dan DP3AKB anak dalam memberikan perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban tindak pidana penganiayaan dan/atau kekerasan fisik saat proses Penyidikan di Polrestabes Semarang. Metode Pendekatan yang digunakan Penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data diperoleh dari hasil pencarian data di lapangan dengan menggunakan teknik wawancara dengan narasumber dan studi pustaka. Data dianalisis secara kualitatif atau disebut juga dengan cara non-statistik yaitu tanpa menggunakan suatu perhitungan secara sistematis. Hasil penelitian menunjukan bahwa pihak Kepolisian menindaklanjuti setiap kasus dengan melakukan penyidikan sebagai bentuk nyata pemberian perlindungan terhadap hak asasi anak korban sesuai mandat peraturan perundang- undangan. Bentuk perlindungan hak asasi yang lain adalah dengan menyediakan ruang khusus untuk pemeriksaan, menjaga kerahasiaan identitas (pelaku dan korban), tidak menggunakan seragam saat melakukan pemeriksaan, memberi pendampingan hukum (jika dibutuhkan) dan bermitra dalam mendampingi korban. Implementasi tanggungjawab pihak Penyidik Anak saat proses Penyidikan dan pihak DP3AKB saat mendampingi anak menjadi korban tindak pidana penganiayaan dan/atau kekerasan fisik di Polrestabes Semarang telah dilakukan. Hambatan utama yang ditemui adalah masalah pencarian alat bukti, terutama alat bukti kesaksian. Hambatan yang lain adalah menyangkut waktu karena pihak kepolisian harus bekerja sesuai standard yang ditentukan. Hambatan dari pihak DP3AKB adalah kesulitan untuk menjaga kerahasiaan identitas baik pelaku maupun korban, mengingat mudahnya identitas terbongkar melalui media sosial karena perkembangan teknologi informasi. Saran peneliti untuk Penyidik yakni Penyidik diharapkan dapat merubah orientasi penyidikan demi kepentingan korban dan jangan sampai anak menjadi trauma dan terjadi secondary victimization. Penyidik juga perlu menggunakan perkembangan teknologi kedokteran seperti penggunaan bukti berupa bercak darah dan visum yang sesungguhnya kuat untuk dijadikan bukti. Untuk DP3AKB diharapkan dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kerahasiaan identitas korban kasus tindak pidana untuk mencegah trauma bagi anak-anak.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law > 346 Private Law > Law Protection |
Divisions: | Faculty of Law and Communication > Department of Law |
Depositing User: | mr AM. Pudja Adjie Sudoso |
Date Deposited: | 23 Mar 2020 04:28 |
Last Modified: | 08 Oct 2020 04:26 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/20914 |
Actions (login required)
View Item |