Ardi W., Agustianto (2019) MEKANISME PENGAJUAN TUNTUTAN GANTI RUGI KORBAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DISERTAI DENGAN KEKERASAN. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG.
|
Text (COVER)
14.C1.0079 AGUSTIANTO ARDI WIBOWO (5.43)..pdf COVER.pdf Download (783kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
14.C1.0079 AGUSTIANTO ARDI WIBOWO (5.43)..pdf BAB I.pdf Download (280kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
14.C1.0079 AGUSTIANTO ARDI WIBOWO (5.43)..pdf BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (256kB) |
||
|
Text (BAB III)
14.C1.0079 AGUSTIANTO ARDI WIBOWO (5.43)..pdf BAB III.pdf Download (318kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
14.C1.0079 AGUSTIANTO ARDI WIBOWO (5.43)..pdf BAB IV.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
14.C1.0079 AGUSTIANTO ARDI WIBOWO (5.43)..pdf DAPUS.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
14.C1.0079 AGUSTIANTO ARDI WIBOWO (5.43)..pdf LAMP.pdf Download (612kB) | Preview |
Abstract
Korban merupakan pihak yang paling dirugikan dalam suatu tindak pidana, khususnya tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan. Pencurian disertai dengan kekerasan diatur dalam KUH Pidana Pasal 365. Korban dari tindak pidana tersebut pada umumnya mengalami kerugian ‘ganda’ yang artinya ia mengalami kerugian berupa kehilangan barang berharganya (materiil) dan kekerasan (immaterial). Korban dapat menuntut ganti rugi terhadap pelaku dimana mekanismenya telah diatur di dalam KUHAP maupun Pasal 1356 KUH Perdata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang korban pencurian disertai dengan kekerasan berhak mendapat ganti rugi, mekanisme pengajuan tuntutan ganti rugi, dan alasan-alasan korban yang tidak menuntut ganti rugi. Metode penelitian meliputi metode pendekatan, spesifikasi penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, metode pengolahan dan penyajian data, metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang korban pencurian disertai dengan kekerasan berhak mendapat ganti rugi atas dasar rasa keadilan dan kemanusiaan, mekanisme ganti rugi berdasarkan penggabungan perkara gugatan ganti kerugian yang diatur dalam KUHAP Pasal 98-Pasal 101 serta melalui tuntutan perbuatan melawan hukum Pasal 1365 KUH Perdata serta melalui jalur non-litigasi, dan yang terakhir mengenai alasan korban yang tidak menuntut ganti kerugian sebagian besar tidak mengetahui bagaimana cara mengajukan gugatan ganti rugi. Kesimpulan dari penelitian tersebut pihak korban berhak menuntut ganti rugi atas dasar keadilan sesuai mekanisme yang telah diatur di Undang-undang dan diperlukan perilaku yang aktif dari korban untuk menggali informasi seputar ganti rugi untuk dapat memperjuangkan haknya. Kata kunci : mekanisme ganti rugi, tindak pidana pencurian disertai dengan kekerasan, korban pencurian disertai dengan kekerasan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law |
Divisions: | Faculty of Law and Communication > Department of Law |
Depositing User: | Mr Lucius Oentoeng |
Date Deposited: | 22 Nov 2019 02:01 |
Last Modified: | 30 Sep 2020 01:13 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/20296 |
Actions (login required)
View Item |