NURHAYATI, B. RESTI Kewajiban Negara Memberikan Perlindungan Terhadap Hak Keperdataan Anak Luar Kawin. In: SEMINAR NASIONAL HUKUM DAN ILMU SOSIAL KE - 2.
|
Text
SENAHIS_2_ 2018.pdf Download (672kB) | Preview |
Abstract
Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus dijaga, karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Apabila anak-anak sah mendapatkan hak keperdataan dari kedua orangtuanya, maka anak luar kawin tidak mendapatkan hak tersebut, karena dalam norma hukum yang saat ini berlaku, anak luar kawin hanya memiliki hak tersebut dari ibu biologis dan keluarga ibunya. Ayah biologisnya bebas dari kewajiban memenuhi tersebut. Hak tersebut hilang, karena Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi dan Kependudukan melarang anak-anak yang lahir di luar perkawinan secara agama untuk diakui atau disahkan, sedangkan lembaga untuk membentuk hubungan perdata antara anak luar kawin dengan ayah biologisnya hanyalah lembaga “pengakuan anak” dan lembaga “pengesahan anak”. Hilangnya hak untuk mengakui atau mengesahkan, dapat dikatakan bahwa Negara tidak hadir bagi anak luar kawin yang hendak menggugat hak keperdataan dari ayah biologisnya. Terlepas dari berbagai argumentasi secara keagamaan ataupun pertimbangan lainnya, sekurang-kurangnya anak berhak mendapatkan pemeliharaan dari ayah biologisnya. Seharusnya Negara membuka peluang atas pengakuan dan pengesahan bagi anak luar kawin Kata kunci: kewajiban Negara, perlindungan hukum, hak keperdataan, anak luar kawin
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law |
Divisions: | Faculty of Law and Communication |
Depositing User: | Mrs Rikarda Ratih |
Date Deposited: | 27 Feb 2019 06:31 |
Last Modified: | 27 Feb 2019 06:31 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/18101 |
Actions (login required)
View Item |