LELYANA, NORA (2009) DILEMATIKA PERAWATAN PROSTODONSIA DIHADAPKAN PADA PERJANJIAN HASIL (RESULTAATVERBINTENIS). Masters thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
07.93.0047 Nora Lelyana COVER.pdf Download (556kB) | Preview |
|
|
Text (BAB 1)
07.93.0047 Nora LelyanaBAB 1.pdf Download (827kB) | Preview |
|
Text (BAB 2)
07.93.0047 Nora LelyanaBAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text (BAB 3)
07.93.0047 Nora Lelyana BAB 3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB 4)
07.93.0047 Nora LelyanaBAB 4.pdf Download (135kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07.93.0047 Nora Lelyana DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (68kB) | Preview |
Abstract
Seiring dengan perubahan masyarakat, hubungan dokter gigi dan pasien juga semakin kompleks, yang ditandai dengan pergeseran pola dari "patemalistik" menuju "partnershipn, yaitu kedudukan dokter gigi merupakan partner dan mitra bagi pasien. Dokter gigi yang tidak lepas dari kelalaian dan kesalahan, dituntut memberikan jaminan dan bersedia menjanjikan hasil prothesa sesuai dengan keinginan pasien. Dokter gigi sebagai pihak yang memberikan jasa pelayanan harus sudah mulai mempersiapkan diri terhadap kemungkinan adanya tuntutan dari pasiennya serta lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan. Pada saat pasien datang ke dokter gigi te~adilah hubungan medis, hubungan moral dan sekaligus hubungan hukum. Dari aspek hukum, hubungan dokter gigi dan pasien actalah hubungan antar subjek hukum dengan objek hukum yang diatur dalam hukum perikatan. Perikatan antara dokter dan pasien pada umumnya berupa perikatan upaya I ikhtiar (inspanning verbintenis) tetapi beberapa pendapat atau literatur menyatakan bahwa perikatan anlam dokter gigi dengan pasien adalah perikatan hasil (resultate verbintenis). Dengan menggunakan metode analisis data kualitatif normatif, berdasarkan norma, konsep dan dokrin hukum, penulis ingin meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai hasil perawatan prostodonsi sebagai IImu kedokteran dihadapkan Qada kaidah-kaidah d lam IImu hukum. Perbet1taan yang mendasar antara perikatan upaya dengan perikatan hasil adalah pada prestasi yang harus diberikan oleft dokter gigi. Pada perikatan Ikhtiar yang harus diberikan adalah "upaya semaksimal mungkin" sedangkan pada perikatan hasil adalah nhasil akhir" yakni gigi tiruannya. Perbedaan tersebut akan berimplikasi p-ada pertanggung jawaban hukum dokter gigi, cara penanganan perl<ara dan beban pembuktian apabila te~adi sengketa antara dokter gigi dan pasien. Dengan demlkian sangat dlperfukan ketegasan status hubungan hukum dokter gigi dalam melakukan perawatan medis khususnya perawatan prostodonsia, agar tidak te~adi keraguan dalam "/awenforcemenr.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences 300 Social Sciences > 340 Law |
Divisions: | Graduate Program in Master of Law |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 12 Dec 2018 08:09 |
Last Modified: | 12 Dec 2018 08:09 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/17644 |
Actions (login required)
View Item |