Hadi, Anastasia Anita Carolina (2018) HAK SISWA ATAS INFORMASI PENDIDIKAN SEKSUALITAS DAN KESEHATAN REPRODUKSI DITINJAU DARI PASAL 10 UNDANGUNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
14.C1.0010 ANASTASIA ANITA CAROLINA HADI (5.14).COVER.pdf Download (4MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
14.C1.0010 ANASTASIA ANITA CAROLINA HADI (5.14).BAB I.pdf Download (363kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
14.C1.0010 ANASTASIA ANITA CAROLINA HADI (5.14).BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) |
||
|
Text (BAB III)
14.C1.0010 ANASTASIA ANITA CAROLINA HADI (5.14).BAB III.pdf Download (833kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
14.C1.0010 ANASTASIA ANITA CAROLINA HADI (5.14).BAB IV.pdf Download (116kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
14.C1.0010 ANASTASIA ANITA CAROLINA HADI (5.14).DAPUS.pdf Download (259kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
14.C1.0010 ANASTASIA ANITA CAROLINA HADI (5.14).LAMP.pdf Download (12MB) | Preview |
Abstract
Penelitian berjudul “Hak Siswa Atas Informasi Pendidikan Seksulitas Dan Kesehatan Reproduksi Ditinjau Dari Pasal 10 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Studi kasus SMA N 15 Semarang)” memiliki tujuan untuk mengetahui pelaksanaan serta faktor-faktor penghambat dan pendukung dari pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi yang dilaksanakan di SMA 15 Semarang. Sebagai landasan teori, dibahas mengenai Pengertian Hak, Anak dan Remaja, Hak Anak Atas Informasi Pendidikan Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi terakhir terdapat Pengaturan Mengenai Hak Anak Atas Informasi, Pendidikan Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi. Hasil penelitian menunjukan, sekolah telah bekerjasama dengan team PILAR dari PKBI Provinsi Jawa Tengah dalam mengadakan pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi. Terakhir dijelaskan mengenai beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi. Faktor pendukung, seperti; telah terjalin kerjasama dengan team PILAR dari PKBI Provinsi Jawa Tengah serta hubungan baik dan saling dukung antara sekolah dan komite sekolah. Faktor penghambat, seperti; kurangnya fasilitas dan wadah bagi pemenuhan hak siswa atas informasi pendidikan seksulitas dan kesehatan reproduksi, pendidikan seks yang diberikan masih menitikberatkan pada aspek biologis, siswa masih enggan membicarakan masalah seksualitas dan kesehatan reproduksi, ketidaksiapan guru dalam menjawab pertanyaan dari siswa serta tidak adanya mata pelajaran/kurikulum tersendiri yang berfokus pada pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi. Saran yang muncul adalah sekolah dapat membuat pendidikan seksualitas dan kesehatan reproduksi sebagai pendidikan yang berkelanjutan, tidak menekankan pada aspek biologis saja, serta dapat meningkatkan kapasitas guru. Selain itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dapat membantu membuat kurikulum untuk muatan lokal dengan fokus pendidikan terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi untuk tingkat SMA selanjutnya dengan kurikulum ini dapat dibuat pendidikan tersendiri. Kata kunci : Hak siswa, Sekolah, Hak Atas Informasi, Pendidikan Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 100 Philosophy and Psychology > 150 Psychology > 155 Developmental psychology > Children |
Divisions: | Faculty of Law and Communication > Department of Law |
Depositing User: | Mr Lucius Oentoeng |
Date Deposited: | 19 Nov 2018 02:23 |
Last Modified: | 09 Feb 2021 03:02 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/17137 |
Actions (login required)
View Item |