Setiawan, Rico (2017) PERANCANGAN BUKU BATIK THE AUTHENTICITY OF BATIK PEKALONGAN. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text
11.13.0009 Rico Setiawan COVER.pdf Download (777kB) | Preview |
|
|
Text
11.13.0009 Rico Setiawan BAB I.pdf Download (589kB) | Preview |
|
Text
11.13.0009 Rico Setiawan BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (467kB) |
||
|
Text
11.13.0009 Rico Setiawan BAB III.pdf Download (460kB) | Preview |
|
|
Text
11.13.0009 Rico Setiawan BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
11.13.0009 Rico Setiawan BAB V.pdf Download (206kB) | Preview |
|
|
Text
11.13.0009 Rico Setiawan DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (219kB) | Preview |
Abstract
Batik merupakan salah satu produk budaya bangsa Indonesia yang dikenal tidak hanya di dalam negeri melainkan juga dikagumi di berbagai negara lain. Secara teknis, batik merupakan selembar kain yang diberi ragam hias dengan cara membubuhkan cairan malam panas dengan tujuan sebagai rintang warna. Zat pewarna hanya dapat memberikan warna pada bagian kain yang tidak tertutup oleh lapisan malam. Saat kain batik direbus untuk menghilangkan malam ragam hias tertentu akan muncul pada bagian kain yang semula tertutup oleh lapisan malam. Batik merupakan ungkapan budaya yang memiliki makna simbolis yang unik dan luhur bagi masyarakat Indonesia. Batik bukan hanya sekedar kain bergambar tanpa makna. Sebaliknya kain batik sendiri mengandung nilai estetika dan filosofi yang tinggi sebagai hasil dari refleksi terhadap nilai-nilai kehidupan dan harapan yang kemudian diterjemahkan melalui kerja sama produksi dan berbagai pelaku dalam aneka tahapan pembuatan batik hingga menjadi sebuah kain dengan desain batik. Nilai agung dalam budaya batik Indonesia tersebut bersifat orisinil dank has sehingga batik Indonesia mendapatkan pengakuan tingkat internasional oleh UNESCO (united nation educational,scientific and cultural organization). Akibat dari pengakuan tersebut adalah kewajiban atas pelestarian dan pengembangan batik Indonesia, dalam hal ini adalah pendokumentasian sejarah perkembangan batik Indonesia yang bersifat strategis sebagai bahan acuan untuk pemerintah, pengusaha batik, dan masyarakat umum, khususnya generasi muda untuk memahami keragaman hiasan dan warna produk batik. Ragam batik Indonesia berdasarkan ragam hiasanya secara umum dibagi menjadi dua macam yaitu batik pedalaman dan batik pesisiran. Yang pertama berkembang di pedalaman pulau jawa yang berpusat di Surakarta dan Yogyakarta dan memiliki ciri khas berwarna coklat sogan, yang mana dibuat baik menggunakan pewarna alami atau pewarna sintetis. Disamping itu corak ragam hias batik pedalaman lebih cenderung berbentuk geometris dan memiliki makna sosial-filosofi yang penting dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Lalu yang kedua adalah batik pesisiran yang mana sesuai dengan namanya berkembang pesat di wilayah pesisir pantai utara pulau jawa yang dimana ragam hiasnya tampak lebih bebas dan menggambarkan ungkapan perorangan yang kuat dari para pembuatnya. Makna sosial-filosofi pada batik pesisiran tidak terlalu ada. Sebagian pembatik dapat menjelaskan arti dari motif batik yang dibuat, namun sebagian besar pembatik pesisiran tidak terlalu mementingkan makna sosial-filosofi dari batik. Mereka lebih mementingkan ragam hias dari batik sendiri ( motif, warna, ukuran, bentuk) dan nilai ekonomi dari batik tersebut.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 700 Arts and Recreation > 740 Drawing and decorative arts |
Divisions: | Faculty of Architecture and Design > Department of Visual Communication Design |
Depositing User: | Mr Ign. Setya Dwiana |
Date Deposited: | 12 Dec 2017 01:23 |
Last Modified: | 31 May 2022 03:03 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/15456 |
Actions (login required)
View Item |