Saryoto, Saryoto (2017) KAJIAN HAK OTONOMI PASIEN TERHADAP PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN YANG BERISIKO TINGGI BERDASARKAN PERMENKES RI NOMOR: 290/MENKES/ PER/III/2008 STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU YAKKUM PURWODADI. Masters thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text
13.93.0001 Saryoto COVER.pdf Download (319kB) | Preview |
|
|
Text
13.93.0001 Saryoto BAB I.pdf Download (526kB) | Preview |
|
Text
13.93.0001 Saryoto BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (478kB) |
||
|
Text
13.93.0001 Saryoto BAB III.pdf Download (526kB) | Preview |
|
|
Text
13.93.0001 Saryoto BAB IV.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text
13.93.0001 Saryoto DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text
13.93.0001 Saryoto LAMPIRAN.pdf Download (190kB) | Preview |
Abstract
Kompleksitas pelayanan kesehatan yang berisiko tinggi di rumah sakit menuntut setiap pimpinan rumah sakit untuk memberikan perlindungan kepada setiap tenaga kesehatan. Dokter dituntut untuk memberikan penjelasan kepada pasien khususnya pasien yang akan menjalani tindakan operasi atau tindakan medis berisiko tinggi. Penjelasan kepada pasien menjadi dasar bagi pasien dan keluarga untuk mengambil keputusan secara bebas (autonomy). Perumusan masalah untuk mengidentifikasi persoalan terkait persetujuan tindakan kedokteran adalah, bagaimana pemahaman dokter terhadap Persetujuan Tindakan Kedokteran sebagai pemenuhan hak otonomi pasien dalam melakukan tindakan kedokteran berisiko tinggi, bagaimana rumah sakit mengatur Persetujuan Tindakan Kedokteran bentuk kewajiban yang mengikat sebagai tenaga medis serta bagaimanakah Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran dalam Proses Tindakan Medis berisiko tinggi di rumah sakit. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode yuridis sosiologis, Spesifikasi Penelitian, adalah secara deskriptif analitik. Objek Penelitian adalah seluruh informasi yang berkaitan dengan hak otonomi pasien dalam proses Persetujuan Tindakan Kedokteran, terdiri dari dari elemen formil dan materiil dengan variabel-variabel yang di tentukan antara lain: Peraturan-perudangan yang berkaitan dengan Persetujuan Tindakan Kedokteran, bukti formil yaitu peraturan rumah sakit yang menyatakan bahwa Persetujuan Tindakan Kedokteran sudah ditetapkan dan wajib dilakukan. Metode Pengumpulan Data dengan melakukan Studi Pustaka, berupa peraturan perundangundangan, teori-teori hukum, pendapat ahli. Observasi; observasi partisipatif dilakukan di ruang rawat inap yang merawat pasien pre dan pasca operasi. Wawancara; wawancara dilakukan kepada dokter, tenaga keperawatan dan pasien atau keluarga. Metode Analisis dan penyajian data secara kualitatif yuridis sosiologis, analisis kualitatif menggunakan pemikiran logis, analisis dengan logika, analogi dan komparasi. Kesimpulan, secara yuridis, dokter telah memahami pentingnya Persetujuan Tindakan Kedokteran, karena didalam tindakan berisiko tinggi, melekat risiko yang tidak bisa dihindari dan ketidakpastian hasil serta mengandung unsur-unsur hukum. Semua peraturan rumah sakit sudah diatur secara hirarki berupa Hospital By Laws, Medical Staf By Laws. Terdapat potensi masalah ketika alat bukti dibutuhkan, karena masih ada dokter yang tidak melengkapi persetujuan tindakan kedokteran. Secara etika tenaga medis harus meminta persetujuan tindakan kedokteran kepada pasien, setiap akan melakukan tindakan medis berisiko tinggi, karena terkait dengan hak otonomi pasien.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health |
Divisions: | Graduate Program in Master of Law |
Depositing User: | Mr Ign. Setya Dwiana |
Date Deposited: | 27 Nov 2017 03:48 |
Last Modified: | 30 May 2022 07:00 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/15137 |
Actions (login required)
View Item |