DWIANTO, BEMBY OKTO (2017) TINJAUAN PROSES PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (STUDI KASUS DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERISEMARANG). Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
11.20.0054 Bemby Okto Dwianto COVER.pdf Download (576kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
11.20.0054 Bemby Okto Dwianto BAB I.pdf Download (231kB) | Preview |
|
Text (BAB II)
11.20.0054 Bemby Okto Dwianto BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (348kB) |
||
|
Text (BAB III)
11.20.0054 Bemby Okto Dwianto BAB III.pdf Download (462kB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV)
11.20.0054 Bemby Okto Dwianto BAB IV.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
11.20.0054 Bemby Okto Dwianto DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (123kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
11.20.0054 Bemby Okto Dwianto LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penulisan hukum dengan judul “Tinjauan Proses Penegakan Hukum Terhadap Anak Melakukan Tindak Pidana Penganiayaan ( Studi Kasus Di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Semarang )’’ bertujuan untuk mengetahui proses penegakan hukum apabila ada anak yang melakukan tindak pidana penganiayaan, mengetahui apa saja perbedaan proses penegakan hukum antara anak dan orang yang sudah dewasa, mengetahui instansi hukum di wilayah semarang dalam menegakan sanksi pidana terhadap seorang anak yang melakukan tindak pidana penganiayaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan spesifikasi deskriptif analitis. Dengan objek penelitian adalah semua informasi yang berkaitan dengan prosedur penegakan sanksi pidana terhadap anak yang melakukan tindak pidana penganiayaan di instansi hukum Semarang. Pengumpulan data melalui studi pustaka dan studi lapangan, dengan metode analisis data adalah analisis kualitatif. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui bahwa proses penegakan sanski pidana melalui beberapa instansi hukum di Semarang. Polrestabes Semarang merupakan instansi hukum pertama kali yang dilalui apabila ada seorang anak yang melakukan tindak pidana penganiayaan untuk melalui proses penyidikan. Kejaksaan Negeri Semarang merupakan instansi hukum yang dilalui setelah proses penyidikan, proses yang selanjutnya adalah penuntutan yang dilakukan oleh seorang Jaksa Penuntut Umum. Pengadilan Negeri Semarang merupakan instansi hukum yang dilalui setelah Kejaksaan. Dalam proses penegakan hukum, seorang hakim berperan penting dalam menentukan seberapa berat sanksi yang dijatuhkan kepada seorang anak yang melakukan tindak pidana penganiayaan. Hambatan seorang hakim dalam menegakan sanksi pidana terhadap yang melakukan tindak pidana penganiayaan. Kesimpulan proses penegakan hukum terhadap anak di berbeda dengan proses penegakan hukum terhadap orang dewasa. Dalam proses penegakan hukum terhadap anak harus melalui upaya diversi yang tujuanya mendamaikan antara korban dan pelaku sehingga proses hukum dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Sehinga tidak merusak masa depan anak tersebut walaupun anak tersebut pernah melakukan tindak pidana.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law 300 Social Sciences > 340 Law > 345 Criminal law > Child abuse |
Divisions: | Faculty of Law and Communication > Department of Law |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 03 Oct 2017 06:31 |
Last Modified: | 06 Sep 2021 01:17 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/14875 |
Actions (login required)
View Item |