MERRY, - (2007) PENGENAAN PAJAK PENGAMBILAN AIR BAWAH TANAH / AIR PERMUKAAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI SERTA UPAYA PERENCANAAN PAJAKNYA PADA PERUSAHAAN AIR MINUM. Diploma thesis, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
|
Text (COVER)
04.31.0023 Merry COVER.pdf Download (60kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
04.31.0023 Merry BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (64kB) |
||
Text (BAB II)
04.31.0023 Merry BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB) |
||
Text (BAB III)
04.31.0023 Merry BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (69kB) |
||
Text (BAB IV)
04.31.0023 Merry BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (114kB) |
||
Text (BAB V)
04.31.0023 Merry BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
04.31.0023 Merry DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (LAMPIRAN)
04.31.0023 Merry LAMPIRAN.pdf Download (42kB) | Preview |
Abstract
Undang – undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menetapkan ketentuan mengenai pajak daerah yang merupakan sumber pendapatan daerah. Salah satunya adalah pajak Air Bawah Tanah (ABT) / (AP). Pajak tersebut dikenakan apabila Wajib Pajak (WP) orang pribadi atau badan mengambil / memanfaatkan ABT dan AP selain untuk kegiatan konsumsi rumah tangga dan irigasi. Penelitian ini menggambarkan penggenaan pajak ABT dan PPN di CV Tirta Makmur di Ungaran. Tarif pajak ABT Ungaran adalah sebesar 20% dari nilai perolehan air. Penggenaan pajak ABT CV.Tirta Makmur pada bulan X adalah sebesar Rp 431.300,00. Setelah AMDK dijual, hasil penjualan dikenakan PPN. PPN terutang CV.Tirta Makmur pada bulan X adalah sebesar Rp 2.634.447,50. Dalam menjalankan kewajiban perpajakannya, perusahaan perlu melakukan perencanaan pajak. Perencanaan pajak ABT yang dapat dilakukan antara lain membatasi volume pemakaian air dan mengatur volume pengambilan air guna menghindari tarif pajak yang lebih tinggi. Pembatasan volume pemakaian dapat mengefisiensikan pajak sebesar Rp 142.200,00, namun mengakibatkan penurunan penjualan sebesar Rp 11.928.475,00. Sedangkan pengefisiensian pajak ABT dengan mengatur volume pengambilan air hanya sebesar Rp 1800,00. Hal ini disebabkan selisih tarif Harga Dasar Air sangat kecil. Upaya perencanaan ABT lainnya antara lain melakukan pembayaran pajak ABT mendekati tanggal jatuh tempo serta mematuhi aturan perpajakan.. Sedangkan perencanaan PPN yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan PPN masukan yang dapat dikreditkan. Dengan memaksimalkan PPN masukan pada bulan X, CV.Tirta Makmur dapat mengurangi PPN kurang bayar sebesar Rp 752.800,00. Perencanaan PPN lainnya adalah menunda pembuatan faktur pajak pada penjualan kredit hingga akhir bulan berikutnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 300 Social Sciences > 330 Economics > Taxation |
Divisions: | Faculty of Economics and Business > Department of Taxation |
Depositing User: | Mrs Christiana Sundari |
Date Deposited: | 02 Feb 2017 06:32 |
Last Modified: | 02 Feb 2017 06:32 |
URI: | http://repository.unika.ac.id/id/eprint/12669 |
Actions (login required)
View Item |