Nugrahani, Ayu (2004) PENGARUH PELAPISAN LILIN TERHADAP PERPANJANGAN UMUR KONSUMSI BUAH PISANG. Other thesis, UNIKA SOEGIJAPRANATA.

Preview	Text (COVER) 00.70.0045 Ayu Nugrahani COVER.pdf Download (609kB) | Preview
	Text (BAB I) 00.70.0045 Ayu Nugrahani BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (663kB)
	Text (BAB II) 00.70.0045 Ayu Nugrahani BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB)
	Text (BAB III) 00.70.0045 Ayu Nugrahani BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (712kB)
	Text (BAB IV) 00.70.0045 Ayu Nugrahani BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (752kB)
	Text (BAB V) 00.70.0045 Ayu Nugrahani BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (89kB)
Preview	Text (DAFTAR PUSTAKA) 00.70.0045 Ayu Nugrahani DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (168kB) | Preview
Preview	Text (LAMPIRAN) 00.70.0045 Ayu Nugrahani LAMPIRAN.pdf Download (805kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari karakteristik fisologis buah pisang pasca panen buah pada berbagai perlakuan pelapisan lilin. Tiga varietas pisang meja, yang terdiri dari pisang Ambon, Raja dan Susu diuji dengan tiga tingkat perlakuan lilin, yang terdiri atas pelapisan di bagian tangkai, di seluruh permukaan dan tanpa perlakuan sebagai kontrol. Pengkajian dilakukan sejak buah dipanen dari pohon, yaitu pada saat buah mencapai masak penuh, kemudian diperlakukan dalam tiga perlakukan lilin dan dipelajari karakteristik fisiologinya selama proses pematangan sampai pembusukan. Perlakuan pelapisan lilin di bagian tangkai menunda proses pematangan dari 12 hari menjadi 13 hari pada pisang Ambon, 8 hari menjadi 9 hari pada pisang Raja dan pada pisang Susu menunda kematangan dari 5 hari menjadi 6 hari. Sedangkan pelapisan lilin di seluruh permukaan buah menunda kematangan dari 12 hari menjadi 19 hari pada pisang Ambon, 8 hari menjadi 10 hari pada pisang Raja dan 5 hari menjadi 6 hari pada pisang Susu. Perlakuan pelapisan lilin di bagian tangkai juga menunda pembusukan pada pisang Ambon dari 18 hari menjadi 20 hari, pada pisang Raja 13 hari menjadi 14 hari, dan pada pisang Susu 9 hari menjadi 12 hari. Perubahan tektur selama penyimpanan mengalami penurunan. Pada pisang Ambon dengan perlakuan pelapisan lilin di bagian tangkai menunda penurunan tekstur dari ke-5 menjadi hari ke-7. Sedangkan pelapisan lilin di permukaan menunda penurunan tekstur dari hari ke-5 menjadi hari ke-9. Pada pisang Raja perlakuan pelapisan lilin di bagian tangkai menunda penurunan tekstur dari hari ke-3 menjadi ke-5. Pelapisan lilin di permukaan buah menghambat penurunan tekstur dari hari ke-3 menjadi hari ke-7. Penurunan tekstur pada pisang Susu dengan perlakuan pelapisan lilin di bagian tangkai dari hari ke- 3 menjadi hari ke-5. Sedangkan pelapisan lilin di seluruh permukaan buah terjadi penundaan penurunan berat dari hari ke-3 menjadi hari ke-6. Pelapisan lilin di bagian tangkai maupun di seluruh permukaan buah pada tiga varietas pisang, yaitu Ambon, Raja dan Susu mengalami penundaan pelepasan CO2 dibandingkan dengan kontrol. Pada pisang Ambon dengan pelapisan lilin di bagian tangkai, menunda pelepasan CO2 dari hari ke-11 menjadi hari ke-18. Pada pisang Raja dengan pelapisan lilin di bagian tangkai menunda pelepasan CO2 dari hari ke-6 menjadi hari ke-7, sedangkan pelapisan lilin di seluruh permukaan buah menjadi hari ke-9. Pada pisang Susu dengan pelapisan lilin di bagian, pelepasan CO2 mengalami penundaan dari hari ke-5 menjadi hari ke-6. Untuk penyerapan O2 pada tiga varieas pisang, juga mengalami penundaan satu hari setelah pelepasan CC^.Sedangkan pelepasan H2O terjadi bersamaan dengan penyerapan O2. Pelepasan dan penyerapan tiga gas ini di dalam tiga siklus respirasi, yaitu glikolisis, siklus krebs dan transpor elektron yang berperan penting dalam perbedaan.

Actions (login required)

View Item