ANALISIS HUBUNGAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP RISIKO SAHAM

KARDONO, ,- (2003) ANALISIS HUBUNGAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP RISIKO SAHAM. Other thesis, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Katolik Soegijapranata.

[img] Text (COVER)
98.30.3734 kardono.COVER.pdf

Download (377kB)
[img] Text (BAB I)
98.30.3734 kardono.BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (321kB)
[img] Text (BAB II (available document only in library of Soegijapranata Catholic University))
98.30.3734 kardono.BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (640kB)
[img] Text (BAB III (available document only in library of Soegijapranata Catholic University))
98.30.3734 kardono.BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (266kB)
[img] Text (BAB IV (available document only in library of Soegijapranata Catholic University))
98.30.3734 kardono.BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (871kB)
[img] Text (BAB V (available document only in library of Soegijapranata Catholic University))
98.30.3734 kardono.BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (97kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
98.30.3734 kardono.DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (57kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
98.30.3734 kardono.LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Para investor tertarik untuk menanamkan dananya di pasar modal karena investasi dalam bent uk saham menjanjikan tingkat keuntungan yang tinggi baik melalui dividen lnaupun capital gain. Satu hal yang kurang disadari oleh masyarakat adalah bahwa saham lnempunyai tingkat keuntungan yang tidak terhingga tapi risikonya juga besar. Risiko ini karena adanya kemungkinan terjadinya kerugian yaitu turunnya harga saham sampai di bawah harga beli ataupun harga dasarnya. Sahatu-saham yang dipilih adalah 10 saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar. Salah satu pengukur kinerja sahalu di bursa adalah angka indeks harga sahmu. Indeks harga saham seringkali dipakai investor untuk menentllkan perkembangan suatll kelompok industri yang tercermin dari IHSGnya. Angka pertumbuhan indeks harga mencerminkan angka pertumbuhal1 tingkat keuntungannya. Dalam dunia usaha hampir semua investasi mengandllng unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak luengetahui dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi. Keadaan ini menunjukkan bahwa pemodal menghadapi risiko investasi. Oleh karena itu, pemodal harus daput memperkirakan seberapa besar risiko yang sanggup ditanggungnya. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk luengukur besarnya risiko adalah beta. Beta merupakan suatu pengukuran volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Dengan demikian, beta merupakan pengukllr risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Elemen pasar yang digunakan sebagai pcngukur beta adalah angka indeks dari saham-sahatu yang dikenal sebagai IHSG. Dapat dikatakan bahwa IHSG luerupakan return pasar yang dapat menggambarkan keadaan pasar. Untuk mengukur besarnya risiko, dalam penelitian Inl analisis menggunakan rum us stan dar CAPM (Capital Assets Pricing Model) yaitu: Ri = Rf+ (Rm - Rf) Pi Dimana: R i = ti ngkat keuntungan Rf = tingkat keuntungan bebas risiko Rm = tingkat keuntungan pasar saham Pi = beta / risiko saham Dari analisis yang dilakukan, didapat hasil sebagai berikut: 1. Terdapat 13 saham yang mempunyai rata-rata keuntungan di atas hasil ratarata pasar sebesar -0,2770/0 yaitu saham Semen Gresik, Tempo Scan Pacific, Unilever, Astra Internasional, Sari Husada, Kalbe Farma,Fajar Surya Wisesa,CitraTubindo,Surya Dumai Industri, Gajah Tunggal, Ultra Jaya Milk, Astra Otopart, Multi Bintang Indonesia. 2. Dari pengujian terhadap beta, dapat dilihat yaitu saham-saham yang mempunyai risiko lebih dari satu diataranya Gudang Garam, HM. Sampoema, Indocement Tunggal Perkasa, Semen Gresik, Telupo Scan Pasific, Indofood Sukses Makmur, Astra Intemasional, Kalbe Fanna,Polysindo Eka Pe~kasa, Gajah Tunggal, Ultra Jaya Milk, Surya Intrindo Makmur, Astra Otopart. Sedangkan lainnya Inelnpunyai risiko ~,ang relatif rendah. Hal Inl rnenunjukkan bahwa return sekuritas Icbih keel' dibandingkan return pasar. 3. Hasil analisis pengukuran bcta saham terhaui:"lp return pasar selama peri ode 2001 - 2002 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang lemah, yang ditunjukkan oleh nilai korelasi r = - C,249. Oengap nilai r = - 0,249 yang dihasilkan dalam sampel dapat dikatakan Lahwa ada hubuogan antara X dan Y, namun hubungan sangat lenlah. Hal ini terarti bahwa IHSG dinaikkan atau diturunkan maka risiko saham rnengalam: ker.aikkan at au penurunan. 4. Hasi1 dari pengujian hipotesis Inenunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara risiko saham dengan tingkat peruhar, aT , pasar yang tercermin dalam return pasarnya atau Rmt.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Social Sciences > 330 Economics > Financial Economics > Stock Exchange
Divisions: Faculty of Economics and Business > Department of Management
Depositing User: Mr Lucius Oentoeng
Date Deposited: 12 May 2016 01:55
Last Modified: 12 May 2016 01:55
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/9172

Actions (login required)

View Item View Item