HUNIAN TERAPUNG KOMUNITAS NELAYAN TAMBAKLOROK SEMARANG DENGAN METODE ALGORITMA ADAPTIF

PRAKOSA, ILHAM BRILLIAN KING (2023) HUNIAN TERAPUNG KOMUNITAS NELAYAN TAMBAKLOROK SEMARANG DENGAN METODE ALGORITMA ADAPTIF. Other thesis, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang.

[img] Text
18.A1.0141-Ilham Brillian King Prakosa-COVER_a.pdf

Download (1MB)
[img] Text
18.A1.0141-Ilham Brillian King Prakosa-BAB I_a.pdf

Download (247kB)
[img] Text
18.A1.0141-Ilham Brillian King Prakosa-BAB II_a.pdf

Download (2MB)
[img] Text
18.A1.0141-Ilham Brillian King Prakosa-BAB III_a.pdf

Download (8MB)
[img] Text
18.A1.0141-Ilham Brillian King Prakosa-BAB IV_a.pdf

Download (576kB)
[img] Text
18.A1.0141-Ilham Brillian King Prakosa-BAB V_a.pdf
Restricted to Registered users only

Download (839kB)
[img] Text
18.A1.0141-Ilham Brillian King Prakosa-BAB VI_a.pdf

Download (2MB)
[img] Text
18.A1.0141-Ilham Brillian King Prakosa-DAPUS_a.pdf

Download (164kB)
[img] Text
18.A1.0141-Ilham Brillian King Prakosa-LAMP_a.pdf

Download (3MB)

Abstract

Kenaikan air laut merupakan sebuah kasus panjang bagi masyarakat yang hidup di daerah pesisir pantai, pada tahun 2019 kenaikan air laut di kampung nelayan Tambaklorok menjadi sebuah ancaman terbesar yang langsung dirasakan oleh masyarakat lokal, membuat beberapa nelayan kehilangan hunian dan area produksinya, untuk menanggapi bencana serta ancaman ini, pihak pemerintah melalui pernyataan Walikota Semarang Hendrar Prihadi pada bulan maret 2019, akan mengusulkan rusunawa untuk masyarakat Tambaklorok yang terancam, namun dengan dipindahkannya hunian mereka tentunya akan berpengaruh pada industri perikanan dan pengolahannya, dikarenakan rumah dan area produksi mereka terancam rob. Masalah ini menjadi sebuah kendala yang berkepanjangan karena masyarakat tidak memiliki hunian dan yang utama adalah ruang produksi yang berdekatan dengan laut, maka dari itu 90% masyarakat yang menggantungkan hidup kepada hasil laut dan tergabung dalam sebuah komunitas nelayan (nelayan makmur Tambaklorok) memilih untuk hidup beradaptasi dengan rob, guna mempertahankan hunian agar dekat dengan kegiatan industri lokal mereka yang sudah ada turun termurun. Pengetahuan dan adaptasi ini sudah dimiliki nelayan tambaklorok secara turun temurun, membuat beberapa diantara mereka hanya mempertahankan hunian mereka yang berada di darat sebagai bentuk penghormatan atas warisan yang telah orangtua dan keluargannya wariskan, kenyataan ini didukung dengan kondisi nelayan tambaklorok yang lebih memilih untuk hidup secara adaptif di atas kapal selama berhari hari saat mencari hasil tangkapan (mariculture). Namun hidup diatas air belum cukup untuk memenuhi kebutuhan perekonomian mereka, dikarenakan mereka (komunitas Nelayan Tambaklorok) harus berpindah pindah tempat untuk melakukan proses penangkapan ikan dan proses pengolahan lanjutan hasil tangkapan. Pesatnya peningkatan kebutuhan ekonomi berbanding terbalik dengan industri perikanan dikawasan Tambaklorok, membuat komunitas nelayan tidak dapat memenuhi kebutuhan hariannya. Berkaitan dengan lokasi dan medium, laut dan perairan Tambaklorok menjadi sebuah potensi yang baik untuk dikembangkan, Lingkungannya yang dipenuhi oleh perairan dan potensi perikanan membuat elemen arsitektur dapat berkembang secara dinamis, inovasi pengembangan secara dinamis ini tentunya harus mengacu pada kebutuhan dan efektifitas nelayan saat melakukan proses Mariculture (proses penangkapan ikan). Untuk memenuhi tuntutan dinamis dan efektifitas maka dilakukan penyesuaian arsitektur yang diintergrasikan dengan elemen algoritma, algoritma ini akan menjadi sebuah metode pengembangan agar nelayan mampu bertahan hidup dengan panduan Arsitektur yang telah dikalkulasikan dengan metode Algoritma adaptif.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture
Depositing User: mr AM. Pudja Adjie Sudoso
Date Deposited: 28 Mar 2023 05:40
Last Modified: 28 Mar 2023 05:40
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/31176

Actions (login required)

View Item View Item