RUMAH KOST DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK DI SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT) JAKARTA SELATAN

KRISTANTO, EVAN NICO (2022) RUMAH KOST DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK DI SCBD (SUDIRMAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT) JAKARTA SELATAN. Other thesis, Unika Soegijapranata Semarang.

[img] Text
17.A1.0034 - Evan Nico Kristanto _COVER_1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
17.A1.0034 - Evan Nico Kristanto _BAB I_1.pdf

Download (217kB)
[img] Text
17.A1.0034 - Evan Nico Kristanto _BAB II_1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
17.A1.0034 - Evan Nico Kristanto _BAB III_1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
17.A1.0034 - Evan Nico Kristanto _BAB IV_1.pdf

Download (212kB)
[img] Text
17.A1.0034 - Evan Nico Kristanto _BAB V_1.pdf

Download (452kB)
[img] Text
17.A1.0034 - Evan Nico Kristanto _BAB VI_1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
17.A1.0034 - Evan Nico Kristanto _DAFPUS_1.pdf

Download (305kB)
[img] Text
17.A1.0034 - Evan Nico Kristanto _LAMP_1.pdf

Download (102kB)

Abstract

Pada tahun 2019, tercatat oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa ada sebanyak 81 juta masyarakat yang notabene adalah generasi millenial belum memiliki hunian. Angka tersebut setara dengan 31% dari seluruh populasi di negara Indonesia. Hal tersebut tentunya memiliki beberapa faktor yang menyebabkan mereka masih belum memiliki hunian. Antara lain seperti jenis hunian yang dibutuhkan oleh kalangan millenial, lokasi hunian, dan harga hunian. Tak jarang pula banyak pengembang yang menyasar masyarakat millenial dengan program hunian yang dikhususkan untuk mereka. Seperti harga yang terjangkau, cicilan yang ringan, dan juga uang muka 0% dengan jangka waktu panjang. Di dalam survey Indonesia Consumer Sentiment Study Semester II pada tahun 2020, ditemukan bahwa sebagian besar responden mengaku paham betul akan besaran nilai cicilan dengan sistem kalkulasinya, namun belum memiliki uang yang cukup untuk uang muka pembelian hunian atau rumah. Di dalam catatan yang lain, menunjukkan sebanyak 58% millenial merespon dengan kategori usia 22 – 39 tahun, mengaku belum memiliki kepentingan yang sangat genting dalam soal memiliki rumah. Demikian juga survey dari Indonesia Property Sentiment Survey tahun 2020 hingga sekarang, yang dalam konteks kali ini Jakarta Selatan merupakan lokasi yang masih memimpin dengan perolehan presentase 12% dibanding wilayah Jakarta yang lain. Ini disebabkan karena Jakarta Selatan yang masih asri, nyaman untuk ditinggali, ramai namun masih bersahabat. Pergerakan harga yang cukup dinamis merupakan faktor dimana kawasan Jakarta Selatan mampu berkembang dan tumbuh menjadi kawasan yang lebih baik, mulai dari kawasan hunian atau kawasan komersil dan bisnis. Didukung dengan terdapatnya jalur utama KRL Depok – Manggarai yang merupakan benang merah perekonomian, ditambah jalur Cinere – Lebak Bulus sebagai perkembangan ke arah komersil. Adapun sekarang ditambah dengan infrastruktur seperti jalur Tol Depok – Antasari, dan yang sekarang banyak digunakan adalah MRT dengan jalur Lebak Bulus – Bundaran HI. Area SCBD (Sudirman Central Business District) Jakarta Selatan menjadi sasaran perencanaan, karena berdasar data Sakernas (Agustus 2018 – Agustus 2019, BPS Jakarta Selatan), memperlihatkan kondisi lapangan pekerjaan yang plural dengan tingkat dominasi yang berbeda – beda. Sedangkan pada paruh waktu Agustus 2018 hingga 2019, terdapat tiga jenis lapangan usaha yang mampu menyerap tenaga kerja paling banyak di Jakarta Selatan. Antara lain adalah Akomodasi dan Makan Minum (12,91%), Jasa Lainnya (15,74%), dan Perdagangan (22,24%). Dari tiga sektor yang sudah disebutkan, tertera bahwa sektor tersebut mampu menyerap tenaga kerja yang dominan, dikarenakan kebutuhan pasar yang terus meningkat, memiliki keterkaitan dengan kebutuhan produksi suplai dengan kualifikasi pendidikan dan skill tenaga kerja yang harus bisa memenuhi keinginan pasar. Dengan rata – rata jam kerja dalam seminggu (>=35 Jam), sektor perdagangan memiliki presentase sebanyak 21,58%. Sektor akomodasi dan makan minum memiliki presentase 14,95%, dan jasa lainnya dengan presentase 12,85%. Kualifikasi umur dengan tingkat produktifitas paling tinggi berada di umur 25 – 40 tahun, dengan golongan pendidikan yang bervariatif. Dari data yang ada, ini mempengaruhi bagaimana tipe hunian yang digunakan untuk beristirahat. Berdasar dari data yang faktual, potensi, masalah, serta urgensi yang ada, maka terciptalah hunian bersifat komunitas yang dikemas secara ramah lingkungan untuk fungsi sosial – ekonomi, yakni Rumah Kos Dengan Pendekatan Arsitektur Biofilik. Pada dasarnya, biofilik adalah sebuah konsep yang membina hubungan positif antara manusia dan alam dengan arsitektur. Konsep ini memiliki tujuan untuk menghasilkan sebuah ruang yang dapat berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan hidup manusia secara fisik dan mental. Maka dari itu, untuk meningkatkan kualitas hunian pada Rumah Kos, dibutuhkan konsep desain bangunan yang dapat membuat penggunanya nyaman, dan dapat menjadikan Rumah Kos sebagai ruang untuk beristirahat dengan nyaman, dan dapat menyegarkan kembali kondisi fisik dan mental penggunanya. Sehingga dibutuhkan konsep analogi biofilik yang memiliki korelasi paling mendekati, yang mana konsep tersebut dapat meningkatkan kenyamanan dan sekaligus memperhatikan psikologis manusia, agar tidak membuat stress ketika tinggal di bangunan tersebut. Oleh karena itu, pada penulisan ini akan memperhatikan penerapan konsep analogi arsitektur biofilik pada hunian praktis yang bersifat sewa dalam jangka waktu tertentu, agar dapat menjadi masukan desain Bangunan Rumah Kos, serta mengarah pada peningkatan kualitas hunian tempat tinggal. Kata Kunci: Jakarta Selatan, SCBD (Sudirman Central Business District), Biofilik, Rumah Kos

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 700 Arts and Recreation > 720 Architecture > 728 Residential buildings > Dormitories
Divisions: Faculty of Architecture and Design > Department of Architecture
Depositing User: Ms Dewi Soelistyowati
Date Deposited: 06 Oct 2022 07:54
Last Modified: 06 Oct 2022 07:54
URI: http://repository.unika.ac.id/id/eprint/29694

Actions (login required)

View Item View Item